Tantang Medan Ekstrem, PT Rapha Falita Mora Tuntaskan Proyek Kesehatan di Sukamara - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

20 May 2025

Tantang Medan Ekstrem, PT Rapha Falita Mora Tuntaskan Proyek Kesehatan di Sukamara

LIPUTANSBM, SUKAMARA – Pembangunan dua fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, segera rampung.

PT Rapha Falita Mora, selaku kontraktor pelaksana, menyatakan komitmennya menyelesaikan proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Kota Sukamara dan Gedung Baru UPT Puskesmas Jelai di Kecamatan Jelai.

“Sejak awal hingga hari ini, kami berkomitmen menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik,” kata Adie Yusup Purnama, Pelaksana Lapangan PT Rapha Falita Mora, saat ditemui di Sukamara, Selasa, 20 Mei 2025.

Menurut Adie, pembangunan gedung Labkesmas telah memasuki tahap akhir dan siap diserahterimakan dalam waktu dekat. Sementara itu, gedung baru UPT Puskesmas Jelai masih dalam tahap finishing, namun secara keseluruhan sudah dikerjakan sesuai spesifikasi teknis dari pihak pemberi kerja.

“Pembangunan dua unit gedung ini sangat penting bagi masyarakat Kabupaten Sukamara. Karena itu kami bekerja sangat maksimal, meskipun banyak kendala yang kami hadapi di lapangan,” ujar Adie.

Salah satu kendala utama adalah akses menuju lokasi proyek yang sulit dilalui. Akses darat yang tersedia rawan amblas, terutama saat pengangkutan material seperti besi, semen, dan pasir.

“Waktu itu kami harus melakukan penimbunan jalan sepanjang 1,8 kilometer. Tapi walau sudah ditimbun, masih sering amblas,” jelasnya.

Akibatnya, tim proyek terpaksa beralih ke jalur sungai. Material bangunan diangkut menggunakan sampan demi menjaga kelancaran pekerjaan.

“Ini jelas berdampak pada waktu dan biaya, tapi kami tetap lanjutkan demi tanggung jawab yang diberikan kepada kami,” ujar Adie.

Kendala lain, lanjut Adie, adalah belum tersedianya jaringan listrik PLN di sekitar lokasi proyek.

“Ini menyulitkan pekerjaan, terutama saat lembur yang sangat kami butuhkan,” katanya.

Saat proyek dimulai, kondisi lokasi juga masih berupa hutan dan lahan basah. Perusahaan harus melakukan penimbunan luas di area pembangunan sebelum bisa memulai konstruksi.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Adie menegaskan bahwa timnya tetap bekerja keras demi kelancaran proyek.

“Kami tidak berhenti bekerja, itu dibuktikan dengan kemajuan sejak kontrak ditandatangani sampai hari ini,” ucapnya.

Setiap hari, hampir seratus pekerja dilibatkan, terutama di proyek Puskesmas Jelai.

“Kami datang untuk membangun dua fasilitas kesehatan: satu gedung Labkesmas dan satu gedung UPT Puskesmas Jelai. Semua kami kerjakan sesuai dokumen kontrak yang telah disepakati bersama Dinkes, konsultan pengawas, dan perencana,” kata Adie. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda