Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

25 April 2025

Kadinkes Kalteng: Ada Dua Kabupaten Yang Belum Eliminasi Malaria

Foto: dr. Suyuti Samsul Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah


LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya — Hari Malaria Sedunia diperingati setiap tanggal 25 April. Berdasarkan rilis WHO, Hari Malaria Sedunia tahun 2025 mengusung tema Malaria Ends with Us: Reinvest, Reimagine, Reignite (Malaria Berakhir di Tangan Kita: Berinvestasi lah Kembali, Bayangkan Kembali, Nyalakan Kembali). Peringatan ini menjadi sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat komitmen dalam memerangi malaria.

Kalimantan Tengah sendiri masih memiliki dua kabupaten yang belum dinyatakan eliminasi malaria. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dr. Suyuti Samsul kepada awak media melalui pesan aplikasi WhatsApp. Selasa (22/4/2025).

Dari 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng, tersisa dua kabupaten yang belum eliminasi malaria, yakni Kabupaten Murung Raya dan Kapuas. Dua kabupaten ini menjadi perhatian dari pemerintah Provinsi Kalteng dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi, tulis dr.Suyuti dalam keterangannya kepada media.

Terkait hal tersebut, Suyuti Samsul berharap agar seluruh pemangku kepentingan di kedua Kabupaten yang tersisa agar dapat berkolaborasi secara maksimal untuk menuju Kalteng eliminasi Malaria di Tahun 2027 dan Kalteng bebas malaria Tahun 2030.

“ Perlunya kerjasama dan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dalam menyusun langkah strategis serta memperkuat komitmen sangat diperlukan dalam memerangi malaria. Tentunya dengan menekankan pentingnya inovasi, kolaborasi, dan komitmen berkelanjutan dari pemerintah kabupaten dan komunitas pemberantasan malaria,” tutur Suyuti.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr.Tonun Irawaty Panjaitan,M.M mengakui bahwa Kabupaten Kapuas hingga saat ini masih belum dapat tereliminasi Malaria. Hal ini dikarenakan, pada saat ini masih ditemui tiga orang masyarakat kecamatan Talekung Punai dan Kecamatan Pujon yang menderita penyakit malaria. “ Ketiga orang tersebut adalah pekerja di daerah tersebut dan dua di antaranya bukan ber KTP Kapuas,” jelas dr. Tonun.

Sesuai dengan syarat yang telah ditentukan, dimana sebuah kabupaten dapat dinyatakan eliminasi Malaria apabila dalam dua tahun berturut- turut tidak ditemukan adanya kasus Indigenous atau kasus malaria yang penularannya terjadi di wilayah setempat, dan API (API (Annual Parasite Incidence) atau jumlah kasus positif malaria dibawah satu/seribu penduduk pada satu tahun.

Oleh karenanya, Pemerintah Daerah bersama Dinas Kesehatan Kapuas beserta seluruh jajarannya sudah berkomitmen untuk mengeliminasi Malaria, namun pihaknya juga tidak dapat menolak kasus malaria yang dibawa dari luar wilayah Kapuas. Kedepannya, pihaknya akan gencar melakukan advokasi dan edukasi kepada pihak perusahaan dan masyarakat kabupaten Kapuas agar sama-sama dapat lebih meningkatkan kebersihan lingkungan dan kewaspadaan terhadap kasus malaria di wilayahnya.

“ Ini merupakan bentuk komitmen dan upaya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas untuk terus memberikan edukasi dan pemahaman terkait malaria sebagai bentuk upaya untuk pencegahan tentang malaria bagi masyarakat Kapuas, untuk mewujudkan Kapuas sebagai kabupaten bebas Malaria,” pungkasnya.

Pewarta: Rizal

APTIKNAS dan SPRI Dukung Peluncuran GEMPPAR di Halal Bihalal FORMAS

LIPUTANSBM, JAKARTA – Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) meluncurkan program unggulan Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan Rakyat (GEMPPAR) dalam momentum Halal Bihalal yang digelar di Ballroom Kuningan City, Jakarta, Selasa, 15 April 2025.

Peluncuran program ini menandai komitmen FORMAS dalam memperluas akses pendidikan murah dan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu.

Ketua Umum FORMAS, Yohanes Handojo Budhisedjati, menyebut GEMPPAR sebagai inisiatif berbasis digital yang akan menyediakan literasi dan edukasi lintas subjek melalui aplikasi.

“Kami akan hadirkan platform edukasi dengan biaya terjangkau, agar anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap punya peluang belajar,” ujarnya.

FORMAS juga menginisiasi gerakan donasi masyarakat, di mana satu orang mampu menyumbang Rp200 ribu per tahun untuk mendukung pendidikan anak-anak prasejahtera.

Dukungan terhadap GEMPPAR mengalir dari berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) dan Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI).

Ketua Umum APTIKNAS, Soegiharto Santoso, yang akrab disapa Hoky, menyatakan organisasinya siap terlibat penuh.

“Banyak pakar IT di APTIKNAS yang bisa kontribusi memperkaya literasi digital, terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” kata Hoky, yang juga menjabat sebagai penasihat FORMAS dan pengurus di beberapa organisasi profesi.

Sementara itu, Ketua Umum SPRI, Hence Mandagi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan iBlooming Indonesia—partner resmi GEMPPAR dalam penyediaan konten pendidikan digital. SPRI, kata Mandagi, juga akan menyumbang konten literasi pers untuk masyarakat yang tertarik belajar dunia jurnalistik.

Dukungan juga datang dari Ketua Dewan Pembina FORMAS, Hashim Djojohadikusumo. Dalam sambutannya, Hashim menegaskan komitmen pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Sekolah Rakyat di lebih dari 500 kabupaten di Indonesia. Sekolah ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan akan dilengkapi program pendidikan modern serta fasilitas asrama.

Menteri Agama Nasaruddin Umar yang menyampaikan sambutan melalui video, menekankan pentingnya solidaritas sosial.

“Persatuan dan kepedulian adalah kunci membangun generasi emas Indonesia,” ujarnya.

Selain GEMPPAR, FORMAS juga meluncurkan program seni dan budaya bertajuk GEMPITA. Acara Halal Bihalal ini juga dirangkai dengan pengukuhan 17 organisasi baru yang bergabung ke dalam FORMAS. Kini total ada 73 organisasi di bawah naungan forum tersebut.

Hadir dalam acara, jajaran pengurus APTIKNAS seperti Rudi Hidayat (Ketua Komtap Smart City), Soetresno Hartanto, Totok Sedyantoro, hingga Sonny Soehardjianto. Dari SPRI, hadir pula tokoh-tokoh seperti Dhoni Kusmanhadji, Yosef Iskandar, Adrianus Muntu, dan Tri Cahyandi Tresnanda. (red)

24 April 2025

Festival Palangka Raya 2025: Panggung Budaya Dayak yang Menyatukan Identitas dan Kearifan Lokal



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Tarian tradisional yang menggema, aroma masakan khas Dayak yang menyengat hidung, hingga derai tawa anak-anak yang mewarnai halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, menjadi tanda dimulainya Festival Palangka Raya 2025. Festival ini resmi dibuka oleh Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, pada Kamis (24/4/2025), di Jalan Tjilik Riwut KM 5,5.


Festival tahunan yang telah menjadi ikon kebudayaan Kota Cantik ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 24 hingga 26 April 2025. Lima kecamatan dari seluruh wilayah kota ambil bagian, mempersembahkan kekayaan seni dan tradisi leluhur Dayak Kalimantan Tengah dalam 14 cabang lomba budaya.


Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Wali Kota Achmad Zaini, Ketua TP-PKK Alvina Fairid Naparin, kepala OPD, tokoh masyarakat, serta ratusan warga yang memadati arena kegiatan.


Bagi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya, Hj. Iin Hendrayati Idris, S.Sos., M.M., festival ini bukan hanya soal kompetisi. Ia menekankan pentingnya acara sebagai bentuk penguatan jati diri masyarakat Kalimantan Tengah.


“Kegiatan ini menjadi wadah untuk menunjukkan eksistensi kebudayaan Dayak, serta sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga fondasi budaya kebangsaan yang berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Iin dalam laporannya.


Sebanyak 14 cabang lomba digelar, mulai dari Lomba Masakan Sukup Simpan yang menyajikan kekhasan kuliner Dayak, hingga Lomba Sepak Sawut, permainan tradisional yang sarat nilai sportivitas dan ketangkasan. Tak kalah menarik, lomba-lomba seperti Karungut, Manyipet, dan Lukis Ornamen memperlihatkan keluwesan kreativitas masyarakat dalam menafsirkan warisan budaya dalam bentuk modern.


Di tengah derasnya arus globalisasi, Festival Palangka Raya tampil sebagai benteng kultural. Melalui panggung ini, generasi muda dikenalkan kembali dengan tradisi yang perlahan mulai terpinggirkan. Di antara mereka yang hadir, semangat pelestarian menjadi benang merah dari setiap tarikan gendang dan sapaan penari.


Sihen yang merupakan Camat Rakumpit, saat ditemui awak media, menyatakan keterlibatan kecamatannya bukan semata mengejar gelar juara.


“Untuk target juara kita sulit diprediksi, yang pasti partisipasinya dulu untuk melestarikan budaya kita,” tuturnya singkat namun sarat makna.


Festival tahun ini juga mengedepankan inklusivitas. Lomba mewarnai bagi siswa TK dan SD membuka ruang ekspresi bagi anak-anak, sementara fashion show yang melibatkan pejabat OPD, anggota Dharma Wanita, Tim Penggerak PKK, hingga Forum Keluarga Wakil Rakyat menambah warna tersendiri. Tak ketinggalan, bazaar UMKM binaan Dekranasda turut meramaikan dengan produk lokal yang menjadi tulang punggung ekonomi kreatif daerah. 


Wali Kota Fairid Naparin menutup sambutannya dengan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung keberlangsungan acara. Ia menegaskan, Festival Palangka Raya adalah milik bersama, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan menjaga warisan leluhur. 


Dalam era yang menuntut percepatan pembangunan, Festival Palangka Raya menjadi pengingat bahwa kemajuan tidak boleh membuat kita tercerabut dari akar. Sebaliknya, ia harus tumbuh berdampingan dengan budaya — menjadi ruang di mana identitas lokal dirayakan, bukan dilupakan.


Pewarta: Andy Ariyanto

Festival Palangka Raya 2025 Resmi Dibuka: Komitmen Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi Kreatif



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Semangat pelestarian budaya lokal kembali menggema di jantung Kalimantan Tengah melalui pembukaan Festival Palangka Raya Tahun 2025, yang digelar dengan meriah di Kota Cantik, Palangka Raya. Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, secara resmi membuka kegiatan tahunan ini dalam sebuah seremoni yang dihadiri oleh unsur pimpinan daerah, perangkat pemerintahan, hingga tokoh masyarakat. Kamis (24/04/2025) 


Dalam sambutannya, Fairid menekankan pentingnya peran budaya sebagai perekat sosial dan identitas kota. “Festival ini bukan hanya ajang unjuk kebolehan seni dan budaya lokal, tetapi juga medium untuk memperkuat semangat persatuan, kebersamaan, serta ajang promosi budaya dan pariwisata daerah,” ungkapnya di hadapan para tamu undangan.


Festival Palangka Raya telah menjadi agenda tahunan yang dinanti, tidak hanya oleh warga kota, tetapi juga oleh pelaku seni dan budaya dari berbagai kecamatan. Tahun ini, peserta dari lima kecamatan turut ambil bagian dalam berbagai perlombaan dan pertunjukan yang menampilkan ragam seni, olahraga tradisional, serta kerajinan khas daerah.


Lebih dari sekadar hiburan, Fairid menyebutkan bahwa festival ini adalah bentuk nyata komitmen Pemerintah Kota dalam memberdayakan dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, terutama generasi muda, dalam memperkuat sektor kebudayaan dan ekonomi kreatif.


“Generasi muda harus menjadi pelaku utama pembangunan. Melalui kegiatan seperti ini, kita harapkan lahir bibit-bibit unggul yang mampu berprestasi di tingkat daerah, nasional bahkan internasional,” tambahnya.


Festival ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Kota Palangka Raya dalam menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis budaya. Diharapkan, geliat festival mampu menjadi penggerak roda ekonomi daerah, membuka peluang usaha baru, serta meningkatkan daya saing produk lokal di tengah era digitalisasi.


Dengan mengusung filosofi Huma Betang dan semangat Isen Mulang—pantang menyerah dan terus maju—Festival Palangka Raya 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya Kalimantan Tengah sekaligus membangun kota yang semakin KEREN (Kolaboratif, Ekonomi Maju, Religius, Enerjik dan Nyaman).


Acara pembukaan ditutup dengan pernyataan resmi Wali Kota yang menyatakan festival “dibuka”, seraya memohon keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, sukses, dan membawa manfaat luas bagi masyarakat Palangka Raya.


Pewarta: Andy Ariyanto

23 April 2025

Bank Kalteng Serahkan 10 Set Tempat Sampah Pilah ke DLH Palangka Raya

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - PT Bank Pembangunan Kalteng (Bank Kalteng) Cabang Utama menyerahkan lima pasang (10 set) tempat sampah pilah kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan lingkungan, Selasa (22/4). Bantuan tersebut diberikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Penyerahan dilakukan langsung oleh Pgs. Pemimpin Cabang Utama Bank Kalteng, Emelia Santi. 

Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Bank Kalteng dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Melalui program CSR ini, kami ingin menunjukkan bahwa dunia perbankan juga memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Kami berharap tempat sampah pilah ini dapat mendorong budaya memilah sampah di tengah masyarakat,” ujarnya.

Kepala DLH Kota Palangka Raya menyambut baik bantuan tersebut dan mengapresiasi kontribusi Bank Kalteng dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah sejak dari sumbernya.

“Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting. Bantuan ini akan kami manfaatkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah,” katanya.

Pihak DLH menegaskan bahwa kerja sama seperti ini akan terus diperkuat untuk mendukung visi menjadikan Palangka Raya sebagai kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.

Pewarta : Andy Ariyanto

Disdagperin Kalteng Gelar E-Learning dan Halal Bihalal, Cetak Ribuan Calon Pengusaha Baru

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA -Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tak tinggal diam dalam mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru. Lewat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), mereka menggelar kegiatan E-Learning dan Halal Bihalal bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), calon IKM, serta pencari kerja.

Acara berlangsung di Ballroom Luwansa Hotel, Jalan G. Obos, Palangka Raya, Rabu, 23 April 2025.

Acara ini dibuka langsung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran. 

Di hadapan ratusan peserta, Aisyah yang juga istri Gubernur Agustiar Sabran menegaskan komitmennya mendukung UMKM dan pengrajin lokal.

“Dekranasda membuka pintu selebar-lebarnya bagi UMKM yang ingin menitipkan produknya. Tidak ada pungutan apa pun. Kami siap fasilitasi demi kemajuan pelaku usaha di Kalteng,” ujarnya. 

Plt Kepala Disdagperin Kalteng, Rangga Lesmana, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari visi besar Gubernur untuk menciptakan pelaku usaha yang mandiri dan berdaya saing.

“Gubernur ingin mencetak milyarder-milyarder baru dari sektor IKM. Bukan mimpi, ini nyata dan dimulai dari pelatihan seperti ini,” kata Rangga.

Antusiasme peserta pun di luar dugaan. Dari target awal 3.000 orang, jumlah pendaftar melonjak jadi 3.735 peserta. 

Mereka berasal dari berbagai latar belakang semuanya ingin belajar, tumbuh, dan jadi bagian dari roda ekonomi daerah.

“Ini bukti semangat masyarakat Kalteng untuk maju. Kami optimistis, ilmu yang diperoleh akan berdampak nyata di lapangan,” tutup Rangga. (red)

Kalteng Lampaui Target Investasi 2024, Kini Bidik Lebih Tinggi

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Perizinan dan Pengawasan Berusaha Berbasis Risiko. Acara ini berlangsung di Ballroom Kahayan I, Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Rabu, 23 April 2025.

Sekretaris DPMPTSP Kalteng, Sukarno, mewakili Kepala DPMPTSP Sutoyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam memahami teknis perizinan dan fungsi pengawasan. 

“Dengan begitu, diharapkan ada percepatan kegiatan usaha dan peningkatan realisasi investasi di Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Tahun ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI menetapkan target investasi untuk Kalteng sebesar Rp25,93 triliun naik 36,76 persen dari target tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,98 triliun. 

Kenaikan ini menandakan kepercayaan pusat terhadap potensi investasi yang besar di Bumi Tambun Bungai.

Apresiasi datang dari Plt Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung, yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Herson B. Aden. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif di daerah.

“Bimtek ini sangat strategis, terlebih dalam konteks implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang menekankan penyederhanaan perizinan berbasis risiko,” kata Herson.

Perizinan berbasis risiko yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021 dan diperkuat lewat sistem OSS-RBA, memungkinkan proses perizinan lebih efisien dengan tetap mengedepankan standar pengawasan sesuai tingkat risiko usaha—rendah hingga tinggi. 

Sistem ini telah terintegrasi secara elektronik dan mencakup berbagai sektor usaha di seluruh Indonesia.

Kementerian Investasi juga menerbitkan aturan teknis melalui Peraturan BKPM Nomor 3 Tahun 2021, yang memperkuat pelaksanaan OSS-RBA agar lebih mudah, cepat, dan transparan bagi para pelaku usaha.

Menurutnya, pemahaman yang baik terhadap sistem ini bukan hanya menjamin legalitas usaha, tapi juga penting bagi akurasi data realisasi investasi. “Data yang akurat menjadi dasar perumusan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran,” ujarnya.

Ia juga menyebut capaian investasi Kalteng tahun 2024 yang melampaui target nasional. Dari target Rp18,96 triliun, Kalteng mampu merealisasikan investasi senilai Rp21,52 triliun—setara 113,48 persen dari target.

Tahun ini, target meningkat signifikan. Maka, kerja sama dari semua pihak, termasuk pelaku usaha dalam menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), menjadi krusial.

“Melalui Bimtek ini, pelaku usaha diharapkan paham seluruh proses perizinan dan pengawasan, serta dapat mengimplementasikannya dengan tepat dalam OSS-RBA,” katanya. 

Ia menegaskan, kepatuhan pelaku usaha dalam perizinan akan memberi dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat melalui terciptanya lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi lokal, hingga peningkatan PAD.

“Jika investasi berkualitas terus tumbuh, maka visi Kalimantan Tengah yang maju, modern, dan bermartabat akan lebih cepat terwujud. Ini langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (red)

Peringati Hari Bumi ke-55, Kemenag Palangka Raya Tanam 500 Pohon Matoa

Foto: H. Muhidin Arifin Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya


LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55 yang jatuh pada 22 April, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangka Raya turut ambil bagian dalam Gerakan Menanam 1 Juta Pohon Matoa yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, Selasa (22/04/2025).

Gerakan ini merupakan inisiatif Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, penghijauan, dan keseimbangan ekosistem. Kegiatan penanaman di Palangka Raya dipusatkan di halaman Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sebangau dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, lembaga keagamaan, kepala KUA se-Kota Palangka Raya, serta para penyuluh agama.

Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya, H. Muhidin Arifin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari program prioritas kedua Kementerian Agama, yakni Program Ekoteologi, yang juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo dalam bidang pelestarian lingkungan.

“Gerakan ini menjadi penguatan ekoteologi. Hari ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Kanwil Kemenag Provinsi dan Dinas Kehutanan sebagai bentuk komitmen bersama dalam program penanaman 1 juta pohon matoa,” ujar Muhidin kepada media.

Pada tahap awal, Kemenag Palangka Raya menargetkan penanaman sebanyak 500 pohon matoa. Bibit pohon tersebut akan disalurkan ke lembaga pendidikan, pondok pesantren, dan satuan pendidikan keagamaan di bawah naungan Kemenag Palangka Raya.

Menurut Muhidin, pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman khas Indonesia yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi. Tanaman ini mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, menghasilkan oksigen, serta membantu mencegah erosi tanah.


22 April 2025

Kadinkes Kotim Tegaskan Komitmen Jaga Eliminasi Malaria

Foto: Umar Kaderi Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur


LIPUTANSBM.COM, Sampit – Dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia yang jatuh pada 25 April, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya untuk mempertahankan status eliminasi malaria yang telah diraih sejak tahun 2018.

Dengan mengusung tema nasional “Aksi Bersama untuk Indonesia Bebas Malaria”, peringatan tahun ini menjadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah tingginya mobilitas penduduk dan perubahan lingkungan yang cepat.

“Status eliminasi bukan berarti bebas tugas. Justru kita harus makin sigap. Satu kasus saja bisa menjadi awal munculnya kembali penularan lokal jika tidak ditangani dengan cepat,” ujar Umar Kaderi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur dalam keterangan pers, Senin (22/4).

Dinas Kesehatan setempat terus menggencarkan sejumlah strategi pencegahan dan pengendalian malaria secara berkelanjutan. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi penguatan sistem surveilans kasus, terutama terhadap pendatang dari daerah endemis yang menunjukkan gejala malaria, serta edukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini.

Selain itu, pemantauan vektor secara berkala di wilayah berisiko dan kolaborasi lintas sektor termasuk dengan swasta dan komunitas juga menjadi bagian penting dalam upaya mempertahankan wilayah bebas malaria.

Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi salah satu daerah yang berhasil mencapai eliminasi malaria. Keberhasilan ini menjadi contoh penting bahwa dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, penyakit yang dulunya endemis dapat ditekan hingga nihil kasus penularan lokal.

Pemerintah daerah mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan melindungi diri serta keluarga dari ancaman malaria. “Mari kita jaga bersama capaian ini demi masa depan masyarakat yang lebih sehat dan produktif,” pungkasnya.

Pewarta: Andi Ariyanto

Gubernur Agustiar Sabran: DAD Garda Depan Jaga Kearifan Lokal Dayak

Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Hasupa Hasundau dan Halal Bihalal Pengurus DAD Kalteng di Istana Isen Mulang, Rumah Jabatan Gubernur. 

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, menegaskan pentingnya peran Dewan Adat Dayak (DAD) sebagai garda depan dalam menjaga dan memberdayakan masyarakat adat Dayak.

Pernyataan ini ia sampaikan saat memberikan sambutan pada acara Hasupa Hasundau dan Halal Bihalal Pengurus DAD Kalimantan Tengah di Istana Isen Mulang, Rumah Jabatan Gubernur, Senin malam, 22 April 2025.

“DAD memiliki posisi strategis dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan warisan budaya luhur masyarakat Dayak. Keberadaannya menjadi pilar dalam membentengi identitas serta memperkuat semangat gotong royong,” ujar Agustiar di hadapan para tokoh adat dan tamu undangan.

Dalam kesempatan itu, Agustiar juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada DAD atas kontribusinya dalam mengawal pembangunan di Bumi Tambun Bungai.

Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan lembaga adat menjadi kunci keberhasilan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

“Visi kami lima tahun ke depan jelas: mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak, serta membawa Kalimantan Tengah menuju provinsi yang berkah, maju, dan sejahtera, dalam semangat Manggatang Utus dan kearifan lokal, menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Agustiar.

Di akhir sambutannya, Agustiar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mempererat tali persaudaraan dalam semangat Huma Betang dan Belom Bahadat.

“Sudah saatnya kita bergotong royong dan berkolaborasi membangun Kalimantan Tengah yang merata dan adil untuk semua,” tutupnya. (red)

Jalur Tambang atau Jalur Sungai? Dilema Infrastruktur di Jantung Kalimantan Tengah

Foto: Sungai Kahayan


LIPUTANSBM.COM, Kalimantan Tengah – Rencana pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk membangun jalan darat sepanjang 144 kilometer yang menghubungkan Simpang Empat Batengkong hingga Sungai Lahei di Kabupaten Gunung Mas, memunculkan perdebatan publik. Wacana ini mengundang perhatian banyak pihak, terutama dari masyarakat lokal yang mempertanyakan urgensi proyek tersebut. Salah satu pertanyaan utama yang mencuat: Mengapa tidak memanfaatkan jalur sungai saja untuk mengangkut hasil tambang?

Untuk menjawab pertanyaan itu, tim media kami mewawancarai Capt. Herdino, Direktur Operasional PT. ISM (Inti Sejahtera Mandiri) yang juga merupakan alumni Akademi Maritim Cirebon asal Kota Palangka Raya. Dalam penuturannya, Capt. Herdino tak menampik bahwa jalur sungai sebenarnya lebih efisien dari segi biaya operasional.

“Kalau bicara operasional, lewat sungai memang lebih murah. Kalau mau lewat sungai, idealnya jalur sungai kahayan karena muaranya langsung ke Pulang Pisau,” ujarnya via whatsapp kepada awak media. Senin (21/04/2025). 

Foto: Capt. Herdino 

Namun, harapan untuk memanfaatkan jalur sungai tak semudah membalikkan telapak tangan. Berdasarkan pemantauan citra satelit dan pengamatan lapangan, kondisi sungai—khususnya Sungai Kahayan—sangat memprihatinkan.

“Dari Kahayan Tengah sampai ke Kurun, alur sungainya rusak parah dan dangkal. Ini akibat aktivitas penyedotan tambang emas yang berlangsung bertahun-tahun. Butuh waktu lama untuk memulihkan. Kalau mau dikeruk, biayanya sangat mahal. Paling jauh tongkang hanya bisa masuk sampai Desa Parahangan, karena di sana alurnya masih cukup baik,” jelas Capt. Herdino.

Ketika ditanya apakah memungkinkan menggunakan tongkang kecil untuk memindahkan hasil tambang ke stockpile, Capt. Herdino menyatakan hal tersebut memungkinkan, meski dengan tantangan logistik yang besar.

“Bisa saja, tapi konsekuensinya harus ada banyak stockpile yang tersebar di sepanjang alur sungai Kahyan. Artinya, butuh perencanaan dan investasi logistik yang matang,” tambahnya.

Situasi tak jauh berbeda juga terjadi di Sungai Kapuas. Menurutnya, dari Kecamatan Timpah hingga Kapuas Tengah, aktivitas penambangan liar oleh masyarakat menyebabkan kerusakan alur pelayaran. “Memang bisa dikeruk, tapi biayanya sangat besar. Kecuali ada pihak ketiga yang siap membangun ‘tol sungai’. Itu bisa menghabiskan biaya hingga triliunan rupiah,” ujarnya tegas.

Kondisi ini mencerminkan dilema besar antara efisiensi biaya dan kenyataan infrastruktur yang rusak berat. Jalan darat menjadi opsi yang dipilih pemerintah, meski mengundang tanda tanya dari sisi kelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Di sisi lain, revitalisasi jalur sungai, yang sebenarnya solusi jangka panjang dan ramah lingkungan, terbentur pada masalah biaya dan kerusakan yang sudah terlanjur parah.

Pertanyaan besarnya kini: Apakah pemerintah siap berinvestasi dalam rehabilitasi sungai demi masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan, ataukah pembangunan jalan darat tetap menjadi jalan pintas yang dipilih demi kebutuhan saat ini?

Pewarta: Andy Arianto

DPRD Kalteng Tinjau Jalan Rusak Menuju Pelabuhan Sigintung, Janji Kawal Perbaikan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah melakukan inspeksi lapangan ke Kabupaten Seruyan, menyoroti kondisi jalan utama menuju Pelabuhan Sigintung yang rusak parah.

Infrastruktur ini dinilai krusial bagi distribusi logistik dan pengembangan ekonomi kawasan pesisir.

Ketua Komisi IV, Lohing Simon, memimpin langsung kunjungan tersebut. Ia datang bersama Wakil Ketua M. Rusdi Gozali, Sekretaris Sirajul Rahman, serta anggota komisi lainnya: Yetro Midel Yoseph, Maryani Sabran, Okki Maulana, Heri Santoso, Sayyid Muhammad Zein, dan Abdul Hafid. Rombongan disambut oleh Bupati Seruyan, Ahmad Selanorwanda.

Lohing menegaskan, pihaknya siap mengawal aspirasi warga hingga jalan menuju pelabuhan benar-benar diperbaiki.

"Pembangunan akses jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi soal hajat hidup masyarakat pesisir. Kami akan pastikan ini jadi prioritas," kata Lohing.

Menurutnya, jalan yang layak akan menjadi pemicu utama pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kami sangat paham apa yang diharapkan masyarakat. Infrastruktur yang baik akan mengangkat kesejahteraan warga,” ujarnya. (red)

PAW DPRD Kalteng, Endang Susilawati Tunggu Pelantikan Gantikan Agus Pramono

Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Arton S. Dohong.

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Proses pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Kalimantan Tengah hampir mencapai garis akhir.

Endang Susilawati akan resmi menggantikan almarhum Agus Pramono sebagai wakil rakyat di parlemen provinsi tersebut.

Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Arton S. Dohong, memastikan seluruh tahapan administrasi PAW telah rampung dan sesuai aturan.

“Sepengetahuan saya, surat pengajuan PAW atas nama Ibu Endang Susilawati sudah saya tandatangani dan dokumennya telah dikirim ke Kementerian Dalam Negeri,” kata Arton, belum lama ini.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya tinggal menanti keputusan dari pemerintah pusat soal waktu pelantikan.

“Tinggal menunggu saatnya pelantikan,” ujarnya.

Endang akan melanjutkan masa jabatan sisa periode 2024–2029. Kursi yang kini ia isi sebelumnya dipegang oleh Agus Pramono yang telah berpulang beberapa waktu lalu. (red)

Konsultasi Publik II KLHS RPJMD Palangka Raya Digelar, Fokus pada Integrasi Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Tim Kelompok Kerja (Pokja) Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menggelar Konsultasi Publik II untuk penyusunan dokumen KLHS RPJMD 2025–2029, Selasa (22/4/2025), bertempat di Ruang Rapat Hotel Luwansa Palangka Raya. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Sugiyanto selaku Ketua Tim Pokja KLHS RPJMD 2025–2029, dalam laporannya yang dibacakan oleh Sekretaris DLH Kota Palangka Raya Yusran menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan program prioritas pembangunan lima tahun ke depan sekaligus menerima masukan dari para pemangku kepentingan terkait integrasi prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam dokumen RPJMD.

“KLHS menjadi acuan penting dalam merancang arah kebijakan pembangunan yang sejalan dengan perlindungan lingkungan hidup dan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ujarnya

Kegiatan ini dihadiri sekitar 120 peserta yang berasal dari berbagai unsur, termasuk instansi pemerintahan, organisasi masyarakat sipil, akademisi, pelaku usaha, serta perwakilan dari NGO. Turut hadir pula narasumber dari BAPPERIDA Kota Palangka Raya serta tim tenaga ahli penyusun KLHS RPJMD.

Dalam pelaksanaannya, Konsultasi Publik II ini mengacu pada sejumlah regulasi, di antaranya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Menteri LHK Nomor 13 Tahun 2024 mengenai penyelenggaraan KLHS.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari World Wide Fund for Nature (WWF) Program Kalimantan Tengah selaku mitra kerja yang turut memfasilitasi dan mendampingi penyusunan dokumen KLHS RPJMD Kota Palangka Raya.

Dijelaskannya juga bahwa hasil dari konsultasi ini akan menjadi dasar dalam penyusunan dokumen final KLHS RPJMD, yang selanjutnya akan terintegrasi dengan RPJMD Kota Palangka Raya 2025–2029.

“Kami berharap dokumen ini mampu menjawab tantangan pembangunan daerah dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di masa mendatang,” pungkasnya.

Pewarta : Andy Ariyanto

Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Palangka Raya Matangkan KLHS RPJMD

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Konsultasi Publik II penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya 2025–2029. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Luwansa, Selasa, 22 April 2025.

Plt. Kepala DLH Palangka Raya, Sugiyanto, dalam laporannya menyebutkan, konsultasi publik ini digelar untuk menjelaskan program prioritas pembangunan lima tahun ke depan, sekaligus menghimpun masukan dan rekomendasi dari para pemangku kepentingan. 

Tujuannya tak lain agar keputusan dalam kebijakan dan program pembangunan dapat mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Kegiatan ini diikuti 120 peserta yang berasal dari berbagai unsur, mulai dari masyarakat, instansi pemerintah, organisasi, NGO, pelaku usaha, hingga akademisi,” ujarnya.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, melalui sambutan yang dibacakan Wakil Wali Kota Achmad Zaini, menekankan pentingnya penyusunan KLHS sebagai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“KLHS menjadi instrumen strategis untuk memastikan pembangunan tidak hanya memikirkan pertumbuhan ekonomi, tapi juga keberlanjutan lingkungan hidup serta kualitas hidup generasi mendatang,” kata Zaini.

Ia menambahkan, KLHS bukan alat untuk menolak atau mengkritisi kebijakan, namun bertujuan memperbaiki kualitas proses perumusan kebijakan, rencana, dan program pembangunan. 

“Pendekatannya bersifat persuasif dan partisipatif, mendorong pembelajaran kolektif semua pihak,” ujarnya.

Menurut Zaini, penyusunan KLHS ini telah melalui berbagai tahapan, termasuk identifikasi isu strategis dan uji publik tahap pertama pada 2024. 

Kini, pada tahap Konsultasi Publik II, pemerintah berupaya menjaring masukan konkret sebagai bahan penyempurnaan RPJMD Kota Palangka Raya.

Proses penyusunan KLHS sendiri dilakukan dengan tiga pendekatan utama: mengkaji dampak kebijakan terhadap lingkungan, merumuskan alternatif kebijakan yang lebih baik, serta menyusun rekomendasi berbasis prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Dalam proses ini, kami menggandeng WWF Program Kalimantan Tengah yang mendampingi hingga tahap validasi oleh DLH Provinsi,” tambahnya.

KLHS yang terintegrasi dengan RPJMD, ujar dia, akan menjadi landasan penting agar dampak negatif pembangunan dapat diminimalkan. 

“Melalui forum ini, kami berharap lahir komitmen bersama serta rekomendasi yang kuat demi masa depan Palangka Raya yang berkelanjutan,” pungkasnya. 

Pewarta : Andy Ariyanto

21 April 2025

Dari Roti Gambung ke Kopi Malam: Langkah Sosial H Sairullah Bangun UMKM Berdaya Guna




LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA – Bermula dari dapur rumahan dengan resep sederhana, H Sairullah membuktikan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya menghidupi, tetapi juga memberi hidup bagi banyak orang. Senin, 21/04/2025.

Pria yang dikenal luas lewat brand Roti Gambung Al-Firdaus ini kembali membuat gebrakan dengan merintis usaha baru di dunia kuliner: Bend Hill Coffee. Kedai kopi berkonsep gerobakan ini mulai beroperasi sejak Maret 2025 dan berlokasi di Jalan Temanggung Tilung No. 16, tepat di samping Masjid Ar-Rabbani, Palangka Raya.

Namun, lebih dari sekadar bisnis, kedai kopi ini lahir dari misi sosial yang kuat. “Saya buka ini bukan karena ikut-ikutan tren kopi. Saya ingin bantu kurangi pengangguran, terutama anak-anak muda di sekitar sini,” ujar H Sairullah kepada Tribun Kalteng, Minggu (20/4) malam.

Didirikan bersama sang istri, Bend Hill Coffee menjadi usaha kedua setelah Roti Gambung Al-Firdaus, yang sejak berdiri pada 2014 telah berkembang menjadi jaringan dengan tujuh cabang di Kota Palangka Raya. Nama Al-Firdaus sendiri telah lekat di hati warga kota sebagai pelopor roti gambung dengan cita rasa khas dan konsisten.

Menariknya, Bend Hill Coffee tidak hadir dengan konsep mewah atau ala café-café besar. Ia justru tampil sederhana: gerobak kopi dengan pencahayaan hangat, kursi-kursi santai, dan suasana terbuka yang akrab. Kedai ini buka dari pukul 19.00 hingga 02.00 dini hari, menyasar penikmat kopi malam dan generasi muda yang mencari tempat bertukar cerita.

Meski tampak sederhana, kualitas tetap dijaga. Barista yang dipekerjakan adalah mereka yang memiliki pengalaman di coffee shop ternama. Dari teknik penyajian hingga racikan rasa, setiap gelas kopi membawa kesungguhan.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tabas Tutus Banjar Pahandut Raya—organisasi masyarakat yang bergerak di bidang sosial dan budaya—H Sairullah memandang UMKM bukan sekadar usaha bertahan hidup. Baginya, UMKM adalah ruang pengabdian sosial, alat pemberdayaan, dan jalan pembuka harapan.

“UMKM itu bukan cuma jualan. Ini soal dampak. Soal membuka ruang, memberi pekerjaan, dan membangun kepercayaan diri anak-anak muda,” tuturnya.

Langkah H Sairullah menunjukkan bahwa inovasi dalam bisnis bisa berjalan beriringan dengan nilai kemanusiaan. Bahwa cita rasa tak hanya bicara soal lidah, tapi juga hati—karena di balik setiap cangkir kopi yang tersaji, ada mimpi-mimpi yang turut dibangun.

Sebanyak 80 Peserta ikuti Pelatihan Kejuruan dari Disnaker Palangka Raya




LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Tenaga Kerja kota Palangka Raya menggelar kegiatan Pembukaan Pelaksanaan Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi di Aula Wisma Dinas Tenaga Kerja kota Palangka Raya jalan Tjilik Riwut Km 6,5 Palangka Raya. Senin (21/4/2025) pagi.

Kegiatan pembukaan pelatihan dihadiri oleh Staf Ahli Wali Kota Alman Pakpahan, Kepala Disnaker Kota Palangka Raya Amandus Frenaldy, A.P.,M.Si ,Perwakilan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kalteng, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalteng Frans Martinus, instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) serta seluruh peserta pelatihan.

Dalam sambutan Wali Kota Palangka Raya yang dibacakan oleh Alman Pakpahan mengatakan bahwa kegiatan ini nantinya diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang mandiri dan berkemampuan soft skill dalam menghadapi tantangan global yang akan kita hadapi.

“ Semoga kegiatan ini dapat terus berkelanjutan serta kegiatan pelatihan berdasarkan unit kompetensi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Palangka Raya dapat memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat sebanyak mungkin, sehingga kesejahteraan dari peserta maupun keluarganya dapat terjamin,” tutur Alman.

Sementara itu, Kadisnaker Kota Palangka Raya Amandus Frenaldy dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengurangi angka pengangguran serta untuk meningkatkan ilmu pengetahuan keterampilan dan Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan Palangka Raya KEREN (Kolaborasi,Ekonomi Maju,Religius, Energik dan Nyaman).

“ Melalui pelatihan ini juga,diharapkan nantinya para peserta dapat memiliki hard skill/ keterampilan teknis atau pengetahuan khusus serta soft skill/keterampilan pribadi seperti perilaku dan sikap yang baik, komunikasi, jiwa kepemimpinan, serta pengetahuan yang tinggi dalam berkreasi dan berinovasi sehingga nantinya di dunia kerja, dengan ilmu dan kemampuan yang dimiliki dirinya akan dihargai oleh perusahaan dan lingkungan kerjanya,” pungkas Amandus.

Adapun dalam Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi yang dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 21 April 2025 hingga 5 Mei 2025 tersebut diikuti oleh sebanyak 80 orang peserta yang terbagi di delapan kejuruan masing-masing adalah : Bakery, Desainer Grafis Muda, Furniture Cabinet Maker, Menjahit Pakaian, service sepeda motor, pemeliharaan dan Perbaikan AC Rumah Tangga, Pengelolaan Administrasi Perkantoran dan teknik Las.

Pewarta: Margaretha Febrianty

Semangat Kartini di Kalteng: Natalin Prolentin Serukan Perempuan Mandiri dan Terpelajar

Ketua DWP Bapperida Kalteng, Natalin Prolentin. 

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Semangat Kartini menggema di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin pagi, 21 April 2025.

Peringatan Hari Kartini ke-146 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah berlangsung semarak dengan peragaan busana, diikuti perempuan-perempuan dari berbagai organisasi perangkat daerah.

Salah satu yang tampil mencuri perhatian adalah Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bapperida Kalteng, Natalin Prolentin.

Mengenakan busana bercorak etnik modern, Natalin tak sekadar melenggang di panggung, tapi juga menyuarakan pesan pemberdayaan.

“Warisan Kartini itu jelas: perempuan harus tangguh, berpendidikan, dan mandiri. Itu yang terus kita dorong di lingkungan DWP,” kata Natalin usai acara.

Acara ini tak hanya soal busana. Di balik kemeriahan, tersirat pesan penting: emansipasi bukan sekadar kenangan, tapi harus terus diperjuangkan.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua TP PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Hj. Nunu Andriani Edy Pratowo, serta para Ketua DWP dari seluruh OPD di lingkup Pemprov Kalteng.

Di Bumi Tambun Bungai, semangat Kartini tampaknya tak pernah padam. Ia menjelma dalam wujud perempuan-perempuan aktif, kreatif, dan terus berkarya. (red)

Hari Kartini di Kalteng, Perempuan Diajak Terus Berkarya dan Percaya Diri

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Suasana Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, tampak berbeda pada Senin pagi, 21 April 2025. Peringatan Hari Kartini ke-146 tingkat Provinsi Kalteng digelar meriah, serta dibalut dengan kegiatan fashion show. 

Ketua TP PKK Kalimantan Tengah, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya semangat Kartini di tengah perubahan zaman. 

Menurutnya, perjuangan RA Kartini telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk bisa mengenyam pendidikan, berpikir bebas, dan ikut aktif dalam berbagai bidang kehidupan.

"Semangat dan nilai-nilai perjuangan Kartini masih sangat relevan. Perempuan sekarang harus adaptif, mampu bersaing, dan berkontribusi nyata untuk pembangunan," katanya. 

Ia menyebutkan, di Kalimantan Tengah sudah banyak perempuan yang menunjukkan peran strategis, baik sebagai guru, tenaga kesehatan, pelaku UMKM, pejabat publik, maupun penggerak komunitas. 

Namun, tantangan seperti kesenjangan pendidikan dan ekonomi serta kekerasan terhadap perempuan masih harus dihadapi bersama.

"Pemberdayaan perempuan harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Thisia juga mengapresiasi penyelenggaraan fashion show sebagai bagian dari peringatan Hari Kartini. 

Ia menilai kegiatan tersebut bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk membangun rasa percaya diri, menggali potensi, serta mengenalkan warisan budaya lokal kepada masyarakat luas.

"Kegiatan ini memberikan ruang ekspresi bagi perempuan untuk tampil percaya diri dan bangga dengan jati dirinya," ujarnya.

Thisia mengajak seluruh perempuan Kalteng untuk terus melangkah maju, berkarya, dan berkontribusi dalam berbagai bidang demi mewujudkan Kalimantan Tengah yang maju, sejahtera, dan berkeadilan. 

Ia juga berharap semangat Kartini dapat terus menjadi inspirasi dalam menyambut Indonesia Emas 2045. (red)

20 April 2025

PAN Gelar Halal Bihalal Nasional, Bahas Pembangunan dan Ketahanan Pangan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Halal Bihalal Nasional secara virtual yang diikuti serentak oleh seluruh DPW dan DPD se-Indonesia, Minggu, 20 April 2025. Di Kalimantan Tengah, kegiatan ini dipusatkan di kantor DPW PAN Kalteng. 

Tak sekadar ajang silaturahmi, Halal Bihalal ini menjadi forum strategis internal partai. Sejumlah menteri dari PAN menyampaikan paparan penting terkait arah pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Hadir di antaranya Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Menteri Desa, Menteri Kelautan dan Perikanan, serta beberapa wakil menteri.

Ketua DPW PAN Kalimantan Tengah, H. Achmad Diran, mengapresiasi agenda ini sebagai momentum untuk menyamakan langkah dalam menyukseskan visi pembangunan nasional.

“Paparan yang disampaikan luar biasa, terutama mengenai percepatan pembangunan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo melalui para menterinya,” kata Diran.

Isu ketahanan pangan menjadi salah satu sorotan utama dalam pertemuan tersebut. Menteri Koordinator Bidang Pangan melaporkan bahwa hingga April 2025, stok beras nasional sudah mencapai 3 juta ton. 

Pemerintah juga tengah mempercepat distribusi pupuk ke desa-desa sebelum masa pengolahan lahan dimulai.

“Presiden menekankan agar pupuk tersedia lebih dulu sebelum petani menggarap lahan. Ini langkah strategis demi memaksimalkan hasil pertanian,” ujar Diran.

Ia menegaskan, PAN siap menjadi bagian penting dalam mendukung agenda strategis pemerintahan.

“Kalau saya pribadi, lebih cepat lebih baik. Kami siap menyukseskan program ini demi kebaikan petani dan masyarakat luas,” tandasnya. (red) 

19 April 2025

Merawat Harmoni, Merajut Persaudaraan: Halal Bihalal KW-HSS Satukan Dua Daerah di Palangka Raya



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya — Di tengah suasana Syawal yang masih hangat, semangat silaturahmi dan kebersamaan menggema dalam acara Halal Bihalal dan Silaturahmi Kerukunan Warga Hulu Sungai Selatan (KW-HSS) Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Bertempat di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, kegiatan ini menjadi simbol penguatan ikatan emosional dan sosial antarwarga lintas daerah, khususnya antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sabtu, 19 April 2025.


Acara yang mengangkat tema “Kita Pelihara Silaturahmi dan Ukhuwah Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara” ini dihadiri langsung oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Wali Kota Palangka Raya Ir. H. Achmad Zaini, MP, serta Bupati Hulu Sungai Selatan H. Syafruddin Noor dan Wakil Bupati Suriani.


Dalam sambutannya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menekankan makna mendalam dari kegiatan Halal Bihalal sebagai sarana mempererat persaudaraan dan menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman masyarakat.


“Melalui Halal Bihalal ini, kita tidak hanya mempertemukan wajah, tetapi juga menyatukan hati. Inilah momen terbaik untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah, sekaligus memperkuat sinergi lintas daerah,” ujar Fairid.


Lebih dari sekadar seremonial tahunan, kegiatan ini menjadi refleksi atas pentingnya menjaga hubungan antarwarga, termasuk perantau asal Hulu Sungai Selatan yang kini menetap di Palangka Raya. Dalam konteks ini, KW-HSS berperan sebagai simpul perekat antar generasi dan wilayah, menghadirkan ruang untuk berbagi, mengenang akar budaya, dan memperkuat rasa memiliki terhadap tanah kelahiran.


Acara ini juga menjadi momen pertukaran gagasan dan harapan antara pemimpin daerah, tokoh masyarakat, dan warga, khususnya terkait peran diaspora dalam membangun daerah asal maupun daerah tempat tinggal saat ini.


Sebagai sebuah agenda tahunan, Halal Bihalal KW-HSS tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga wahana memperkuat jaringan sosial dan kontribusi warga terhadap pembangunan. Di tengah derasnya arus individualisme dan tantangan sosial yang kompleks, kegiatan ini menjadi penanda bahwa persatuan dan solidaritas tetap menjadi nilai yang dijunjung tinggi.


Pewarta: Andy Ariyanto

18 April 2025

Pelatihan Olahan Ikan di Palangka Raya: Langkah Nyata Pemberdayaan Ekonomi Warga



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya — Di tengah upaya membangun kemandirian ekonomi masyarakat, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) menggelar Pelatihan Berbahan Dasar Ikan Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 15 hingga 17 April 2025, di Balai Basara, Kelurahan Pahandut. Jumat, 18/04/2025.


Pelatihan ini bukan sekadar kegiatan rutin tahunan. Dengan menggandeng instruktur dari UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Palangka Raya, pelatihan ini diharapkan mampu mencetak pelaku usaha baru di sektor olahan hasil perikanan—sektor yang masih memiliki potensi besar di wilayah Kalimantan Tengah.


Sebanyak 15 peserta yang terdiri dari warga lokal mengikuti pelatihan ini. Mereka dibekali keterampilan praktis dalam mengolah ikan menjadi produk bernilai jual, seperti abon, nugget, dan kerupuk ikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palangka Raya yang baru menjabat.


Dalam sambutannya saat menutup pelatihan, Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, SP., M.Si, yang hadir mewakili Wali Kota, menekankan pentingnya keberlanjutan dari kegiatan semacam ini.


“Harapan kami, pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini. Ini harus menjadi langkah awal bagi peserta untuk membangun usaha mandiri. Ilmu yang diperoleh bisa menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan,” ujar Samsul, Kamis (17/4/2025) sore.



Samsul juga merespons aspirasi peserta terkait permintaan bantuan alat produksi. Ia mengatakan bahwa, DPKUKMP akan segera menyampaikan usulan tersebut kepada pimpinan, agar nantinya bisa disinergikan dengan program bantuan lintas dinas.


Lebih lanjut, Samsul mendorong para peserta untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KOBE). Pembentukan kelompok ini dinilai penting untuk mempermudah pendataan, pengawasan, hingga pemberian pembinaan dan dukungan lanjutan dari pemerintah.


Langkah ini sejalan dengan strategi pemberdayaan ekonomi kerakyatan, di mana masyarakat dilibatkan secara aktif dalam menciptakan nilai tambah dari potensi lokal, dalam hal ini hasil perikanan. Dengan adanya sertifikat yang diberikan kepada seluruh peserta, mereka tidak hanya memperoleh legalitas kompetensi, tetapi juga bekal awal untuk mengembangkan usaha secara profesional.


Ke depan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, serta lembaga pelatihan dan pendampingan. Jika berjalan sesuai harapan, pelatihan ini bisa menjadi contoh praktik baik dalam menciptakan wirausaha baru berbasis potensi daerah—mendorong kemandirian ekonomi, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.

17 April 2025

Seminar Nasional di Palangka Raya: Guru Bukan Sekadar Mengajar, Tapi Menginspirasi

Ketua KNPI Kalimantan Tengah, Alfian Mawardi.

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Guru di era digital tak cukup hanya pandai mengajar. Mereka dituntut menjadi sosok inspiratif yang mampu menjawab tantangan zaman.

Gagasan itu mengemuka dalam Seminar Nasional bertajuk "Pengajar Bukan Hanya Mengajar, Tapi Mampu Menginspirasi", yang digelar di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis, 17 April 2025.

Acara ini merupakan inisiatif Dewan Pimpinan Wilayah Tim Penjaminan Mutu Nasional (DPW TPN) Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), serta didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Seminar menyasar para guru, khususnya dari wilayah Palangka Raya, dengan harapan memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi.

“Guru hari ini menghadapi realitas yang berbeda. Dulu guru dihormati dan ditakuti, sekarang salah sedikit bisa viral. Maka, mereka harus dibekali pemahaman baru agar lebih adaptif,” ujar Ketua KNPI Kalimantan Tengah, Alfian Mawardi.

Tak hanya bicara pendidikan, seminar ini juga menyoroti pentingnya koneksi antara dunia belajar dan dunia usaha.

Selain itu, Sekretaris Umum BPD HIPMI Kalteng ini juga menekankan perlunya sinergi antara pendidik dan pelaku wirausaha.

“Banyak guru dan murid yang sudah mulai berwirausaha. KNPI dan HIPMI ingin hadir untuk mendukung, sekaligus membuka wawasan mereka tentang pentingnya semangat kepemudaan dan jiwa entrepreneur,” jelasnya.

Kegiatan berlangsung selama dua hari. Hari pertama difokuskan di Palangka Raya, sementara hari kedua menjangkau lebih luas ke seluruh wilayah Kalimantan Tengah.

Seminar ini diharapkan menjadi pijakan awal untuk membentuk ekosistem pendidikan yang tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga menginspirasi secara sosial dan kreatif. (red)

ads LiputanSbm