LIPUTANSB.COM, PALANGKA RAYA - Transformasi sektor pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng) kini tampak semakin nyata. Dalam satu tahun terakhir, perubahan besar digerakkan oleh kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo. Dari semula diwarnai aksi damai menyampaikan aspirasi terkait program Tabungan Beasiswa (TABE) Berkah, kini Dinas Pendidikan menjawab dengan kerja nyata. selas, 20/05/2025.
Pada awal masa jabatannya, Reza sempat dihadapkan pada
protes puluhan massa yang mempertanyakan keberlanjutan pencairan dana beasiswa.
Namun, kondisi tersebut berubah drastis ketika Dinas Pendidikan mulai menata
ulang kebijakan dan menggulirkan berbagai program prioritas yang menyentuh
langsung kebutuhan masyarakat.
Salah satu program paling menonjol adalah sekolah dan kuliah
gratis untuk 10.000 penerima. Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan
rendah dan pelajar di wilayah terpencil, memberikan harapan baru bagi mereka
yang sebelumnya terancam putus sekolah karena keterbatasan biaya.
Digitalisasi pendidikan menjadi pelengkap transformasi ini.
Melalui sistem hybrid learning, siswa dan guru di berbagai penjuru Kalteng kini
bisa terhubung secara daring maupun luring. Ini memperluas akses pembelajaran
serta meningkatkan kualitas dan efisiensi pengajaran.
Kepala SMA Negeri 1 Kuala Kapuas, Dwi Haryanto, menilai program ini sebagai solusi atas berbagai keterbatasan selama ini. Ia mengapresiasi bantuan TV interaktif, internet Starlink, dan panel surya yang telah diberikan. “Kini siswa lebih tertantang dan guru lebih mudah mengelola kelas,” ungkap Dwi pada Senin, (19/05)
Pipit Indriani, guru dari SMAN 1 Pangkalan Bun, juga
merasakan dampak positif digitalisasi. Ia menekankan bagaimana pembelajaran
kini lebih variatif dan kolaboratif, termasuk dalam pengelolaan data dan
penyusunan materi lintas daerah. “Kami lebih terbantu, siswa pun terbiasa
dengan teknologi,” jelasnya.
Hal yang sama dirasakan oleh Gweenysca Prila Putri Apriawan,
siswi SMA Negeri 4 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. Ia menyebut
pembelajaran hybrid menjawab kebutuhan generasi masa kini. “TV interaktif dan
papan digital membuat kami semangat belajar,” tuturnya dengan penuh antusias.
Perubahan besar ini tidak hanya soal biaya, tapi juga
menyangkut kesiapan infrastruktur. Disdik Kalteng telah mendistribusikan
teknologi pembelajaran seperti papan tulis digital dan perangkat interaktif ke
sekolah-sekolah, menjangkau berbagai daerah, termasuk wilayah pelosok.
Muhammad Reza Prabowo menegaskan bahwa program-program ini
merupakan bagian dari visi Gubernur H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H.
Edy Pratowo dalam memajukan sumber daya manusia. Komitmen ini juga sejalan
dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran
Rakabuming Raka terkait digitalisasi sektor pendidikan.
“Kami tak hanya mendengar aspirasi, tapi benar-benar bekerja untuk mewujudkan pendidikan yang merata, modern, dan berkualitas. Ini komitmen nyata bagi masa depan Kalteng,” ujar Reza dalam wawancara yang dikutip dari MMC Kalteng.