Jepara - Rosidi (42) penuh dengan inovatif dan kreatif memodifikasi mobil Kijang tahun 1985 menjadi mobil berbodi kayu. Mobil itu pun hampir seluruhnya dibuat dari kayu jati. Terlihat mobil tersebut berkilau dengan bodi hampir semua adalah kayu. Saat ditemui, mobil kayu buatan Rosi terparkir di halaman depan rumahnya Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara Jawa Tengah pada Kamis (30/9).
Rosi menuturkan, awalnya memodifikasi mobil kayu itu adalah iseng saja. Terlebih setelah terdampak pandemi dirinya mencoba untuk memodifikasi mobil kayu tersebut.
Rosi memodifikasi mobil Toyota Kijang tahun 1985 menjadi berbentuk VW Lele dengan bodi kayu jati.
"Saya punya iseng, dulunya saya punya mobil dari Toyota Kijang kotak tahun 1985. Saya ambil sasis dan mesin doang, terus saya robah (ubah) mobil kayu ini. Saya ambil mesin sama surat-suratnya doang kemudian sama yang lain buang, terus saya ganti bodi bentuk mobil kayu ini, jadinya mobil VW lele," sambung dia.
Rosi membutuhkan biaya Rp. 85 juta untuk memodifikasi mobil miliknya. Proses pembuatan modifikasi mobil itu pun dilakukan selama setahun. Dia mengaku mengerjakan sendiri modifikasi mobil kayu tersebut.
"Proses pembuatan dari awal (pandemi) Corona sampai sekarang sudah setahun lebih. Itu saya kerjakan saya doang tidak ada temannya jadi single," kata Rosi.
"Biayanya sampai sekarang habis Rp. 85 juta habisnya belum tenaga selama setahun ini," ungkapnya lagi.
Dia mengatakan modifikasi mobil itu hampir semua merupakan kayu. Jenis kayu yang digunakan adalah jati. Mobil kayu itu dibanderol harga Rp. 200 juta. Namun hingga kini belum ada yang deal memiliki mobil kayu buatannya.
"Jenis kayu jati semua. Habis kayu bikin 5 kubik. Sampai sekarang belum ada temannya. Dilego Rp. 200 juta, selama ini banyak yang nawar tapi kurang Rp. 200 juta. Banyak orang Lombok, Jakarta banyak pokoknya," ungkapnya.
Ada yang unik di mobil berbodi kayu itu. Di antaranya ada pewayangan punakawan yang ditempel pada bodi mobil. Hal itu pun memiliki makna. "Mobil tua ya kalau jalan tidak kayak mobil yang baru jadi pelan-pelan. Jadi jalannya tidak seperti muda. Jadi saya tempel gambar punakawan. Makanya saya kasih lambang wayang-wayang," jelas Rosi.
Tidak hanya itu, tuas perseneling juga diukir menyerupai kepala naga. Sedangkan sistem kendali, setir tidak sepenuhnya dibuat dari kayu. Dia tetap mempertahankan setir aslinya, kayu hanya digunakan sebagai cover pelapis.
"Itu saya kasih ular (tuas perseneling) sementara itu kan panjang saya bikin sendiri," jelas Rosi.
Rosi menambahkan selama pekerjaan tidak ada kendala. Sebelumnya juga, bapak dua anak itu pun sempat memodifikasi motor supra menjadi berbodi kayu jenis Harley.
"Kendala ada, tapi tidak sampai ribet ya. Dulu masalah mesin lainnya mesin sudah tidak ada kendala apa-apa," ungkap Rosi.
"Dulu sepeda motor, kedua ini mobil. Motor sudah lama tahun 2016. Mesin supra saya bentuk Harley Jawa," lanjutnya.
Kini mobil buatannya itu biasanya disewakan untuk acara pernikahan warga sekitar. Rosi tidak mematok harga untuk disewakan tersebut.
"Kesehariannya mobil sementara disewakan buat acara pengantin. Sekali sewa terserah saya tidak tarif," pungkasnya. #liputansbm
Pewarta : Puji S
