Acara ini juga menjadi ajang penyerahan Surat Keputusan (SK) Perpanjangan Penjabat Bupati dan Wali Kota di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Dengan pelantikan ini, Shalahuddin resmi memulai tugasnya untuk memimpin Kotawaringin Timur di tengah berbagai tantangan pembangunan dan pelayanan publik.
Dalam wawancara dengan sejumlah media, Shalahuddin menegaskan dua prioritas utamanya. Pertama, memastikan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di Kotawaringin Timur. Kedua, mensosialisasikan dan mendukung suksesnya Pilkada serentak hingga terpilihnya bupati definitif yang baru.
"Tugas utama kita adalah menyelenggarakan pemerintahan di Kotawaringin Timur, kemudian yang kedua mensosialisasikan Pilkada serentak ini sampai terpilihnya Bupati yang baru," kata Shalahuddin.
Shalahuddin juga mengungkapkan rencana strategisnya yang mencakup berbagai aspek krusial, seperti penanganan inflasi, pencegahan stunting, ketahanan pangan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, program unggulan yang menjadi sorotan adalah pembangunan Jembatan Mentaya, yang menurutnya sangat penting bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
"Tidak kalah pentingnya nanti akan ada kegiatan strategis, Insyaallah akan kita dorong disana, tadi juga sudah kami sampaikan bahwa kami akan membangun jembatan Mentaya disana," ungkapnya.
Dengan panjang sekitar 1 kilometer, Jembatan Mentaya diproyeksikan menjadi proyek penting yang akan dimulai pada 2025, dengan perkiraan dana antara Rp 1,5 hingga Rp 1,8 triliun. Shalahuddin optimis jika pendanaan lancar, pembangunan jembatan ini bisa selesai dalam waktu 3 hingga 4 tahun.
"Kalau memang dananya lancar Insyaallah tiga sampai 4 tahun, sementara ini perkiraan dana antara 1,5 sampai 1,8 triliun," bebernya.
"Kami berharap di tahun 2025 nanti dari pihak provinsi sudah mulai menganggarkan untuk pelaksanaan jembatan Mentaya," tambahnya.
Shalahuddin mengungkapkan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah secara khusus menugaskannya di Kotawaringin Timur karena proyek besar tersebut.
Pengalaman dan kapasitasnya sebagai Kepala Dinas PUPR Kalteng diharapkan mampu memastikan terlaksananya pembangunan besar ini, yang juga menjadi salah satu prioritas pemerintah provinsi.
"Gubernur meminta saya untuk memimpin proyek besar ini karena tantangan yang ada di sana cukup besar, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Selain fokus pada pembangunan, Shalahuddin juga menegaskan pentingnya netralitas ASN dalam menyongsong Pilkada 2024.
Ia berharap, seluruh aparatur sipil negara dapat menjaga profesionalisme dan tidak terlibat dalam politik praktis demi menjaga integritas penyelenggaraan Pilkada.
Dengan bekal pengalaman yang luas dan dukungan dari pemerintah provinsi, Shalahuddin diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi Kotawaringin Timur serta mempercepat pembangunan di berbagai sektor, terutama infrastruktur yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. (red)