Kapuas - Pemerintah Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dinilai belum mampu mengeluarkan APBD untuk merenovasi sejumlah sekolah yang kondisi fisik bangunan mengalami kerusakan cukup parah.
Hal ini sangat di sayangkan, padahal kabupaten kapuas dari sektor sumber daya alam dan dunia usaha dalam pemasukan daerah dinilai cukup berhasil dan mampu dari segi APBD, namun yang seharusnya sebagai prioritas utama malah terabaikan khususnya sarana dan prasarana bangunan sekolah di setiap kecamatan masih ada sejumlah bangunan sekolah yang mengalami kerusakan bahkan kondisinya sangat parah.
Berdasarkan hasil Pantauan awak media Liputan SBM Kamis (06/08/2020), pada sebuah bangunan Sekolah Dasar Negeri – 1 (SDN), Lamunti XIII.G.C yang terletak di desa Basuta Raya, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalteng, bahwa bangunan sekolah tersebut pernah di konfirmasi kan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas pada tahun 2018/2019, dan kabarnya sudah di perbaiki.
Namun kenyataan di lapangan hingga tim awak media ini turun kelokasi sekolah ternyata masih belum menunjukan tanda tanda di perbaiki hingga tahun 2020 ini.
Menurut salah satu orang tua murid yang namanya enggan di sebutkan ketika di konfirmasi oleh awak media ini ia mengatakan, bahwa Keberadaan pihak perusahaan perkebunan sawit yang masuk wilayah kecamatan Kapuas Barat, seharusnya peduli tentang pendidikan wilayah tersebut dengan Program CSR nya , dan di sisi lain Dinas Pendidikan Kapuas dinilai lamban merespon banyaknya bangunan sekolah yang mengalami kerusakan, bertahun tahun lamanya.
"hingga saat ini, khususnya desa desa yang memiliki bangunan sekolah selalu kesannya di anak tirikan dalam sektor pendidikan dan jika di bandingkan dalam kota selalu di perhatikan Pemerintah kabupaten kapuas,"tutupnya mengakhiri pembicaraan dengan awak media ini. #Liputansbm
Penulis : Antonius Sepriyono
