Waspadai Kandungan Merkuri pada Ikan: Daftar Jenis yang Perlu Diperhatikan - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

25 May 2025

Waspadai Kandungan Merkuri pada Ikan: Daftar Jenis yang Perlu Diperhatikan

Gambar: Ilustrasi Ikan 




LIPUTANSBM.COM, KALTENG – Ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya akan nutrisi, terutama asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan fungsi otak. Namun, di balik manfaatnya, terdapat risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, khususnya terkait kandungan merkuri dalam beberapa jenis ikan laut.

Merkuri adalah logam berat yang bersifat toksik dan dapat terakumulasi dalam tubuh ikan, terutama spesies predator yang berada di puncak rantai makanan. Paparan merkuri dalam jangka panjang, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, dan anak-anak, dapat berdampak buruk terhadap sistem saraf, fungsi ginjal, dan perkembangan otak janin.

Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi

Berdasarkan data dari berbagai lembaga lingkungan dan kesehatan, berikut adalah daftar jenis ikan dengan kadar merkuri yang relatif tinggi dan sering dikonsumsi di Indonesia:

  • Tuna Mata Besar (Big Eye Tuna) – Kandungan merkuri sekitar 0,689 ppm.
  • King Mackerel (Tenggiri) – Memiliki kadar merkuri 0,730 ppm.
  • Ikan Todak (Swordfish) – Kandungan merkuri mencapai 0,995 ppm.
  • Hiu – Sebagai predator laut, hiu memiliki kadar merkuri sekitar 0,979 ppm.
  • Tilefish (Ikan Jabad) – Memiliki kandungan merkuri tertinggi, sekitar 1,123 ppm.
  • Orange Roughy – Ikan predator ini memiliki kandungan merkuri sekitar 0,571 ppm.
  • Marlin – Kandungan merkuri dalam ikan ini mencapai 0,485 ppm.
  • Barramundi – Memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi.
  • Lobster – Mengandung merkuri dalam tingkat sedang, sekitar 0,166 ppm.

Konsumen disarankan untuk membatasi konsumsi jenis-jenis ikan tersebut, khususnya pada frekuensi mingguan, guna menghindari akumulasi merkuri dalam tubuh.

Sebagai alternatif yang lebih aman, masyarakat dianjurkan untuk memilih jenis ikan dengan kadar merkuri rendah, seperti:

  • Ikan Salmon
  • Ikan Nila
  • Ikan Kembung
  • Ikan Sarden
  • Ikan Lele

Jenis-jenis ini umumnya berada di bagian bawah rantai makanan laut dan tidak memiliki kadar merkuri yang tinggi.

Adapun kandungan merkuri dalam ikan dapat berasal dari beberapa sumber berikut:

  1. Pencemaran Industri
    Limbah industri, termasuk dari pertambangan dan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, sering mengandung merkuri yang mencemari badan air.
  2. Proses Alamiah
    Aktivitas geologis seperti letusan gunung api dan erosi batuan dapat melepaskan merkuri ke lingkungan secara alami.
  3. Bioakumulasi dan Biomagnifikasi
    Ikan kecil yang mengonsumsi plankton tercemar merkuri akan dimakan oleh ikan yang lebih besar, menyebabkan merkuri menumpuk pada spesies predator laut.
  4. Emisi dari Pembakaran Batu Bara
    Pembakaran batu bara menghasilkan emisi merkuri yang dapat terbawa angin, jatuh ke perairan, dan masuk ke rantai makanan laut.

Merkuri dan Dampaknya terhadap Kesehatan

Merkuri (Hg) adalah logam berat berbahaya yang berbentuk cair pada suhu kamar dan sering digunakan dalam industri, termasuk termometer, sakelar listrik, lampu neon, serta dalam proses penambangan emas.

Paparan merkuri dalam jumlah besar atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan:

  • Kerusakan sistem saraf pusat
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Gangguan perkembangan pada janin
  • Penurunan fungsi kognitif dan motorik

Karena itu, penggunaan merkuri telah dibatasi atau dilarang dalam berbagai produk, termasuk kosmetik dan peralatan rumah tangga, untuk mengurangi dampaknya terhadap manusia dan lingkungan.

Meskipun ikan adalah bagian penting dari pola makan sehat, penting untuk memperhatikan jenis dan frekuensi konsumsinya. Pemilihan ikan rendah merkuri serta kesadaran terhadap sumber pencemaran logam berat menjadi langkah preventif penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan laut. (Red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda