Dislutkan Kalteng Lepaskan Satu Juta Bibit Ikan Papuyu di Lokasi Food Estate - Liputan Sbm

08/04/2024

08/04/2024

14 January 2021

Dislutkan Kalteng Lepaskan Satu Juta Bibit Ikan Papuyu di Lokasi Food Estate


PULANG PISAU - Penebaran atau pelepas liaran Benih Ikan Lokal ke Alam (Restoking) di Kawasan Pengembangan Pangan Terintegrasi (Food Estate), merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan Food Estate. 

Dengan adanya  pelepas liaran benih ikan di alam dalam hal ini saluran-saluran kawasan Food Estate maka akan meningkatkan stock ikan dan memperkaya habitat alami sumber daya ikan di kawasan tersebut, sehingga meningkatkan produksi perikanan tangkap yang pada gilirannya dapat mensejahterakan penduduk di kawasan Food Estate.

"Penebaran atau pelepas liaran Satu Juta Ekor Benih Ikan Lokal ke Alam (Restoking) yaitu benih ikan betok atau papuyu di Kawasan Pengembangan Pangan Terintegrasi (Food Estate) adalah suatu bentuk dukungan sektor perikanan dalam pengembangan  Kawasan Food Estate, Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah," demikian ditegaskan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng,  Ir. H. Darliansjah. 

Kegiatan ini dilakukan secara sinergis oleh Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau, dengan memanfaatkan primer dan sekunder yang bersumber dari Sungai Kahayan. 

Jumlah jalur saluran irigasi primer ada 1 buah dan jalur saluran irigasi sekunder 64 buah yang terpisah 2 oleh jalur irigasi primer  yaitu sebelah kanan irigasi sekunder 32 buah dan sebelah kiri irigasi sekunder  32 buah.

 Tempat restocking atau pelepas liaran benih ikan papuyu dipilih adalah yang sesuai dan cocok sebagai tempat berkembang biak ikan tersebut, yaitu berada pada ujung saluran irigasi sekunder. 

Jarak irigasi sekunder yang direkomendasi penebaran ikan yaitu berjarak rata-rata 2,5 km dari jalan utama desa. Debit air pada ujung saluran irigasi sekunder pada setiap musim tidak pernah habis termasuk pada musim kemarau bisa tersisa 1 meter. 

“Agar ada peningkatan peran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan sumber daya ikan di perairan umum serta meningkatnya populasi ikan yang menjadi sumber pendapatan masyarakat, disamping itu juga bersinergis dengan seluruh pemangku kepentingan menggelorakan gerakan memasyarakatkan makan ikan untuk meningkatkan imun untuk mencegah terpapar Covid-19 dan juga mengurangi kasus stunting di Kalimantan Tengah," tuturnya.

Kegiatan pelepas liaran bibit ikan papuyu tersebut berdasarkan pantauan awak media ini dilapangan,  mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat di kawasan Food Estate dan masyarakat berharap terus mendapatkan pembinaan dari pemerintah, sehingga menjadi mandiri dalam mengelola sumber daya perikanan.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda