Orang Tua Di Pemalang Simpan Mayat Anaknya di Rumah Selama 2,5 Bulan - Liputan Sbm

08/04/2024

08/04/2024

15 January 2022

Orang Tua Di Pemalang Simpan Mayat Anaknya di Rumah Selama 2,5 Bulan




Pemalang - Peristiwa yang sempat menggegerkan warga sekitar, karena seorang orang tua menyimpan mayat anak gadisnya berinisial SAR (14) yang disimpan keluarganya di dalam rumah selama lebih dua bulan di Desa Plakaran Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Sabtu, 15/01/2022. 


Alasan keluarga menyimpan mayat gadis berinisial SAR (14) tahun di dalam rumah mulai terungkap. Anehnya mayat tersebut juga tidak berbau, sehingga bisa disimpan begitu lama tanpa membuat warga curiga.


Alasan utama kedua orang tua gadis itu meyakini, anaknya masih hidup sehingga tidak mau dimakamkan.


Rahmad (38) dan Prihati (36) orangtua dari SAR (14) memang meyakini bahwa anaknya masih hidup. Hal itu dikatakan oleh Camat Moga, Umroni. "Sebelumnya kami dari Forkopimcam, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT, dan ketua RW datang ke lokasi, kedua orang tua SAR meyakini anaknya masih hidup," kata Camat Moga Umroni, Kamis (13/1/2021).


Setelah diberikan nasehat dan disadarkan, akhirnya kedua orangtua SAR mau menguburkan anaknya semata wayang itu dengan sesuai agama.


Menurutnya, selama ini jasad anaknya diletakkan di dalam kamar. "Berdasarkan informasi dari masyarakat, jenazah SAR ini yang disimpan di dalam rumah itu sekitar 2,5 bulan. Kondisi jasadnya sudah seperti itu," imbuhnya.


Pihaknya mengungkapkan, penyebab kematian anak itu dari hasil pemeriksaan petugas medis di puskesmas dikarenakan TBC yang sudah diidap sejak 6 bulan yang lalu.


Sedangkan hasil pemeriksaan kondisi jenazah, diduga SAR sudah meninggal dunia sejak 2,5 bulan


Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto. "Kami sudah menerima laporan itu dari masyarakat sejak Minggu 9/1/2022 silam. "Dari laporan masyarakat, bahwa ada satu keluarga menyimpan mayat anaknya di dalam rumah," kata Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto, Rabu (12/01).


Karena tidak ada warga yang berani masuk ke rumah tersebut, warga melaporkan kejadian itu ke Muspika Kecamatan Moga.


Seperti dilansir dari laman tribunjateng.com Karena lokasinya berada di pegunungan jauh dari perkotaan, kami bersama Muspik Kecamatan Moga langsung menuju ke lokasi. Kami bersama ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat mengecek jasad yang disimpan di dalam rumah," imbuhnya.


Setelah itu, pihaknya memberikan pemahaman kepada keluarga SAR. Setelah cukup lama, akhirnya tim medis diperbolehkan untuk mengizinkan diperiksa petugas medis.


"Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis dari Puskesmas Banyumudal Moga, diperkirakan SAR telah meninggal dunia dikarenakan penyakit TBC," ucapnya.


Pihaknya menambahkan, setelah dilakukan pendekatan secara persuasif, akhirnya keluarga korban mau memakamkan jenazah.


 "Alhamdulillah, keluarga korban mau memakamkan jenazah gadis tersebut. Jenazah dimakamkan pada Minggu malam," tambahnya.


Salah seorang yang ikut bernegosiasi Ustadz Zaenuri membenarkan bahwa ia bersama Muspika Moga mendatangi rumah tersebut.


Mereka sempat bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan.


"Cukup lama dalam negosiasi dengan keluarga, ya sekitar 15 menitan.


Saya juga menjelaskan bahwa sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya.


"Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukanya," kata Ustadz Zaenuri.


Ia menambahkan, selanjutnya korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman keluarga yang berada di samping rumah. #liputansbm


Pewarta : Puji S


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda