Sekda Buka Kegiatan Sosialisasi Sub Nasional INDONESIA'S FOLU Net SINK 2030 - Liputan Sbm

03 August 2022

Sekda Buka Kegiatan Sosialisasi Sub Nasional INDONESIA'S FOLU Net SINK 2030





PALANGKA RAYA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Nuryakin telah membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's FOLU Net SINK 2030 di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (3/8/2022).

"Saya sangat mengapresiasi komitmen yang diiringi langkah kerja nyata Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajaran, yang menaruh perhatian besar terhadap isu pengendalian perubahan iklim, sehingga pada The United Nations Framework Convention on Climate Change atau UNFCCC tahun lalu di Glasgow," kata Nuryakin.

Lebih lanjut dikatakan Nuryakin bahwa Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 15,3 juta hektare (lebih luas dari daratan Pulau Jawa), sekitar 77,61 % adalah kawasan hutan atau seluas 11,93 juta hektare. Luasnya hutan di Kalimantan Tengah ini adalah aset yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

Disamping itu, terdapat pula sekitar 2,5 juta hektare kawasan gambut, yang tersebar di 11 kabupaten/kota, dengan tingkat ketebalan bervariasi, mulai dari gambut dangkal (50 100 cm) sampai gambut sangat dalam (> 700 cm). Kawasan ini sangat rentan apabila terjadi perubahan tutupan lahan maupun perubahan tata air, yaitu berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.

Dalam rangka turut serta mendukung progam pengendalian perubahan iklim melalui pengurangan emisi GRK, Provinsi Kalimantan Tengah telah berupaya dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Pada tataran kebijakan daerah, RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2021-2026 dengan visi Kalimantan Tengah Makin Berkah telah menetapkan Misi 1. Mempercepat Pembangunan Ekonomi yang Produktif, keratif dan Berwawasan Lingkungan, yang menekankan bahwa dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetap berwawasan lingkungan agar terjaga keberlangsungan pembangunan dalam jangka panjang.

Upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, antara lain melalui rehabilitasi hutan dan lahan sesuai kewenangan, pengelolaan dan perlindungan lahan terganggu, termasuk lahan gambut rawan terbakar pada musim kemarau, penanganan dini kebakaran hutan dan lahan konsisten terus dilakukan melalui pencegahan, penanggulangan, dan penanganan pasca karhutla, telah berkontribusi dalam pengurangan polusi karbon dalam pemanasan global.

Di samping itu, Kalimantan Tengah telah memiliki Rencana Aksi Daerah Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca, dengan kegiatannya antara lain inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk memperoleh data dan informasi mengenai tingkat, status, dan kecenderungan perubahan emisi Gas rumah kaca secara berkala dari berbagai sumber emisi dan penyerapannya.

Menurut Nuryakin keberhasilan perlindungan dan pengelolaan hutan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan dan peran serta masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga telah menetapkan sasaran strategis provinsi pada Misi 1 RPJMD 2021-2026, yaitu Meingkatkan Luas Kawasan Hutan yang Dikelola Masyarakat melalui Perhutanan Sosial, hal ini ditetapkan sebagai prioritas daerah, untuk mendukung prioritas nasional dalam rangka memperluas akses kelola hutan bagi masyarakat.

Kebijakan untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim perlu terus ditingkatkan dan lebih terstruktur, mulai dari tingkat nasional, provinsi, sampai kabupaten/kota. Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi, pelaku usaha, serta pihak terkait lainnya diharapkan bekerja bersama-sama melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi domestik, serta peran penting untuk melindungi, melestarikan, dan memulihkan alam dan ekosistem dalam memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim, sembari memastikan perlindungan sosial dan lingkungan.

"Kegiatan Sosialisasi Sub Nasional ini merupakan salah satu langkah awal penyebarluasan informasi implementasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030, khususnya di Kalimantan Tengah," ungkapnya.

Untuk diketahui, sosialisasi ini akan dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Kerja Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di Provinsi Kalimantan Tengah, dengan tujuan menyusun suatu dokumen perencanaan yang menjabarkan target penurunan emisi GRK sampai tahun 2030 di Kalimantan Tengah.

"Mari bersama-sama kerahkan perhatian, kepedulian, dan kesadaran untuk ikut serta mengatasi perubahan iklim, demi keberlangsungan seluruh umat manusia di bumi," demikian Nuryakin.

Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda