Pesona Wastra Kalteng Pikat Panggung Jakarta Fashion Week 2026 - Liputan Sbm

01 November 2025

Pesona Wastra Kalteng Pikat Panggung Jakarta Fashion Week 2026

LIPUTANSBM, JAKARTA – Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kembali menorehkan prestasi di kancah mode nasional.

Dalam ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, Dekranasda Kalteng menghadirkan koleksi bertema “Huma Betang Lantunan Meniti Kenangan” hasil kolaborasi dengan desainer nasional ternama, Ayu Dyah Andari. Perhelatan bergengsi ini digelar megah di Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Sebagai panggung mode paling prestisius di Indonesia, JFW dikenal sebagai wadah lahirnya inovasi dan tren baru di dunia fashion. Tahun ini, nuansa budaya Nusantara menjadi sorotan utama, termasuk dari Kalimantan Tengah yang menampilkan kekayaan wastra dan filosofi Dayak dengan sentuhan modern yang elegan.

Kalteng membawakan wastra khas daerah seperti benang bintik bermotif batang garing, burung enggang, serta berbagai flora khas yang diolah menjadi busana kontemporer.

Tak hanya itu, produk kerajinan rotan dan kuliner khas daerah hasil karya pelaku UMKM Kalteng juga turut dipamerkan, menunjukkan sinergi antara pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi kreatif.

Ketua Dekranasda Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menegaskan bahwa partisipasi Kalteng di ajang JFW merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada khalayak yang lebih luas.

“Kedepannya wastra Kalteng itu tidak hanya kita perkenalkan di panggung nasional, tapi insyaallah mudah-mudahan nanti juga bisa terus berlanjut kerjasama kita, sehingga nantinya bisa membawa wastra Kalteng ke tingkat internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aisyah menyebutkan bahwa keikutsertaan ini juga menjadi sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Dengan membawa wastra Kalteng ini juga kita tidak hanya memperkenalkan wastra Kalteng tetapi kita juga mendorong UMKM yang ada di Kalteng,” tambahnya.

Sementara itu, Ayu Dyah Andari menjelaskan bahwa karyanya kali ini terinspirasi dari nilai-nilai budaya Dayak yang sarat makna. Melalui konsep Huma Betang, ia ingin mengajak publik menelusuri filosofi rumah besar sebagai simbol kebersamaan, toleransi, dan gotong royong masyarakat Kalimantan Tengah.

“Huma Betang sendiri merupakan rumah khas Kalteng, di sini saya lebih mengartikan ke kampung halaman, di mana 33 koleksi nanti akan saya tampilkan dimulai dari ready to wear, future, sampai pesta bahkan busana pernikahan,” ungkapnya.

Ayu juga mengangkat filosofi warna 5 hijau (Bahijau), merah (Bahandang), putih (Baputi), kuning (Bahenda), dan hitam (Babilem) yang menjadi representasi warna khas Kalteng.

Koleksi tersebut dibagi dalam tiga segmen: ready to wear dengan sentuhan bordir flora khas Kalteng dan teknik anyaman rotan batik benang bintik bermotif flora seperti kelakai (simbol kesuburan), anggrek hitam (simbol keindahan alam), dan buah ketiau (simbol kemakmuran) serta busana bordir penuh yang dihiasi batu kecubung khas Kalteng.

Aisyah menambahkan bahwa langkah Dekranasda ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran beserta seluruh jajaran pemerintah daerah.

Ia memastikan, kolaborasi dengan desainer nasional tidak akan berhenti di ajang JFW. Ke depan, Dekranasda Kalteng berencana terus memperluas partisipasi dalam berbagai event fesyen lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Berkat kolaborasi dan dukungan tersebut, Dekranasda dapat membawa nama Kalteng ke panggung besar,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalteng Natalin Leonard S. Ampung serta sejumlah Kepala OPD terkait, yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya memperkuat eksistensi dan jangkauan wastra Kalteng di dunia mode.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda