 |
| Ketua Pengurus Daerah IKA SKMA Kalteng, Agustan Saining, saat menyampaikan sambutan pada Musda V. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA) Kalimantan Tengah menggelar Musyawarah Daerah (Musda) V di salah satu hotel di Palangka Raya, Sabtu, 14 Juni 2025.
Pertemuan ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus penegasan peran strategis alumni dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Bumi Tambun Bungai.
Dengan mengusung tema “Dengan Semangat Jiwa Korsa Rimbawan Kita Wujudkan Kontribusi Nyata IKA SKMA Menuju Kalimantan Tengah Berkah dan Maju”, para rimbawan alumni ini menyatakan kesiapan menjadi garda terdepan dalam mendukung program prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk gerakan penanaman tiga juta pohon yang digagas Gubernur Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo.
Ketua Pengurus Daerah IKA SKMA Kalteng, Agustan Saining, menyebut aksi nyata itu sudah mulai digerakkan di tiga lokasi berbeda.
Ia menyebutkan bahwa setiap Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) didorong untuk menyediakan 100 ribu bibit sebagai bentuk komitmen terhadap rehabilitasi lahan kritis dan penguatan ketahanan lingkungan.
“Kami sudah mulai di tiga lokasi. Setiap KPH kami dorong untuk menyiapkan 100 ribu bibit. Ini bentuk komitmen alumni mendukung rehabilitasi lahan kritis dan ketahanan lingkungan,” ucap Agustan.
Tak hanya soal penanaman pohon, alumni SKMA juga turut ambil bagian dalam pengembangan Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah di Palangka Raya.
Lokasi ini kini bertransformasi menjadi ruang edukasi lingkungan dan destinasi wisata baru yang diminati masyarakat.
“Jumlah kunjungannya bahkan sudah mencapai lebih dari 100 ribu per tahun, jauh melampaui taman nasional. Tidak hanya itu, persemaian modern Hiu Putih Berkat juga telah dibangun. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat pembibitan tanaman endemik dan produktif, sekaligus menjadi ruang publik yang edukatif dan ramah lingkungan," tambah Agustan.
Musda V ini juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Pusat IKA SKMA, Irwan, yang menegaskan bahwa forum tersebut bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan wadah strategis untuk memperkuat kontribusi alumni dalam pembangunan berbasis kehutanan secara nasional.
“IKA SKMA bukan hanya organisasi alumni, tapi mitra aktif pemerintah. Jiwa korsa rimbawan harus menjadi energi perubahan, dari kantor sampai ke tapak lapangan,” ujarnya.
Irwan juga mengapresiasi kiprah para alumni di Kalteng yang dinilai konsisten dalam aksi nyata menjaga lingkungan.
Menurutnya, mulai dari upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), edukasi kepada masyarakat, hingga program konservasi, semua dijalankan dengan semangat kolektif.
“Kami ingin SKMA dikenal bukan hanya karena sejarahnya, tapi karena kontribusinya, dan Kalimantan Tengah sudah membuktikannya,” kata Irwan. (red)
