.jpg "H. Sairullah: Semangat Sumpah Pemuda Harus Hidup dalam Seni dan Budaya")
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Penggiat seni dan budaya sekaligus pimpinan sanggar Kambang Barenteng H. Sairullah menyerukan agar semangat Sumpah Pemuda tidak hanya dikenang sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata melalui karya seni dan pelestarian budaya bangsa.
Menurutnya, seni dan budaya memiliki kekuatan besar dalam membangun rasa kebangsaan dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman. Dalam konteks kekinian, semangat para pemuda 1928 perlu diterjemahkan melalui kreativitas yang menggugah dan memperkaya identitas nasional.
“Sumpah Pemuda adalah titik awal kesadaran kita sebagai satu bangsa. Kini tugas generasi muda adalah meneruskan semangat itu lewat karya seni dan budaya yang mempererat persaudaraan, bukan justru memecah belah,” ujar H. Sairullah usai mengikuti kegiatan refleksi kebangsaan bertema “Pemuda Berkarya, Indonesia Berbudaya”, di Palangka Raya, Selasa (28/10).
Ia menilai, perkembangan dunia digital membuka peluang besar bagi pelaku seni dan budaya untuk menebarkan nilai-nilai positif kepada masyarakat luas. Karena itu, ia mendorong agar seniman muda tidak ragu mengekspresikan gagasan kebangsaan melalui musik, teater, tari, film, maupun karya sastra.
“Dulu para pemuda bersatu lewat ikrar, sekarang kita bisa bersatu lewat karya. Seni dan budaya adalah bahasa yang bisa menyatukan perbedaan, menumbuhkan rasa cinta tanah air,” katanya .
H. Sairullah juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga pendidikan untuk memperkuat pembinaan di bidang seni dan budaya. Menurutnya, ruang ekspresi bagi generasi muda harus terus dibuka agar kreativitas mereka dapat berkembang dan memberi kontribusi bagi bangsa.
“Momentum Sumpah Pemuda ini harus jadi pengingat bahwa kekuatan bangsa ada pada semangat, persatuan, dan budaya. Mari kita jaga dan wariskan nilai itu lewat karya dan tindakan nyata,” tutupnya.
.jpg "H. Sairullah: Semangat Sumpah Pemuda Harus Hidup dalam Seni dan Budaya")
