
LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya - Ketua Serikat Pers Republik
Indonesia (SPRI) Kalimantan Tengah, Muhamad Sidik, menegaskan dukungan penuh
atas dilantiknya Fikrul Hidayat sebagai Ketua Ikatan Penulis dan Jurnalis
Indonesia (IPJI) Kalteng periode 2025–2030. Pelantikan yang berlangsung di
Golden Boutique Hotel, Jakarta, Selasa (28/10/2025), itu sekaligus bertepatan
dengan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IPJI ke-V, menjadikannya
momentum strategis bagi konsolidasi organisasi pers secara nasional maupun di
daerah.
Sidik menilai momentum tersebut harus diarahkan untuk
memperkuat peran pers sebagai benteng demokrasi, penjaga transparansi, serta
pengawal kepentingan publik di tengah tantangan derasnya arus informasi
digital.
“Kami dari SPRI Kalteng mengucapkan selamat kepada saudara
Fikrul Hidayat. Pelantikan ini bukan semata pergantian kepengurusan, melainkan
langkah memperkokoh pilar keempat demokrasi. Pers harus merdeka, bermartabat,
dan bertanggung jawab kepada publik,” tegas Sidik.
Ia menyebut insan pers kini menghadapi tantangan yang
semakin kompleks—mulai dari disinformasi, tekanan kepentingan tertentu, hingga
ancaman terhadap keselamatan dan kesejahteraan jurnalis. Karena itu, sinergi
antarorganisasi profesi wajib diperkuat sebagai kekuatan moral yang solid untuk
menjaga marwah jurnalistik.
“SPRI Kalteng siap berdiri sejajar dengan IPJI dalam
memperkuat kapasitas jurnalis, menjaga integritas ruang redaksi, serta
memastikan setiap karya jurnalistik berpijak pada fakta dan keberpihakan kepada
masyarakat luas,” ujarnya menegaskan.
Sidik optimistis kepemimpinan Fikrul akan menjadi energi
baru bagi gerakan pers yang lebih progresif dan konstruktif dalam mengawal
pembangunan Kalimantan Tengah.
Pelantikan yang bersamaan dengan Munas IPJI ke-V ini juga
disertai peneguhan struktur kepengurusan IPJI Kalteng periode 2025–2030, dimana
Ir. Timerasi Labat Labar—Ketua IPJI Kalteng sebelumnya—kini mengemban amanah
baru sebagai Koordinator Wilayah Tengah, sementara Yolla Veronica menjabat
sebagai sekretaris, dan Hendrik Panjaitan sebagai bendahara.