![]() |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah memanen jagung perdana di lahan seluas 1,4 hektare di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pundu, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Panen ini merupakan bagian dari program nasional ketahanan pangan sekaligus upaya menekan inflasi daerah.
Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Rizky Badjuri, menyatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi bukti komitmen daerah dalam mendukung kebijakan pusat.
“Jagung yang ditanam ini jenis manis, dan sebagian hasilnya sudah dibagikan kepada masyarakat sekitar,” ujar Rizky saat panen pada Senin, 5 Mei 2025.
Penanaman jagung dimulai sejak Januari hingga Februari 2025 dengan masa panen sekitar 70–85 hari.
Meski bukan tugas pokok Disbun, Rizky menegaskan pihaknya tetap all-out mendukung program ketahanan pangan.
“Ini bagian dari sinergi untuk menekan inflasi. Kami ingin memberi contoh kepada masyarakat maupun perusahaan sekitar,” ucapnya.
Tak hanya jagung, UPT Pundu kini juga menanam cabai. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga pangan, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal.
Kepala Balai Benih dan Kebun Produksi, Sandra, menambahkan bahwa UPT Pundu juga berfungsi sebagai kebun edukasi yang terbuka untuk umum.
Hampir setiap hari ada masyarakat yang datang untuk belajar langsung.
“Ini jadi sarana sosialisasi bahwa pemerintah serius mendukung ketahanan pangan. Ke depan, kami dorong masyarakat untuk menanam secara mandiri, baik di pekarangan maupun di lahan-lahan kecil,” ujarnya.
Dari total 98 hektare lahan yang dikelola UPT Pundu, panen perdana ini jadi sinyal awal bahwa keterlibatan aktif pemerintah daerah bisa menjadi lokomotif ketahanan pangan di tingkat akar rumput. (red)