 |
| Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana, menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur digital di daerah.
Ia menilai internet cepat dan terjangkau tak hanya menjadi kebutuhan zaman, tapi juga penopang utama kemajuan pendidikan dan pelayanan publik.
Dalam pandangannya, kehadiran akses internet yang merata akan sangat membantu para pelajar, terutama di daerah terpencil, untuk mendapatkan sumber belajar yang lebih luas dan berkualitas.
"Sesuai dengan visi-misi kami, internet yang cepat tentu memiliki banyak manfaat. Salah satunya sangat membantu pelajar dalam mencari ilmu dan sumber belajar. Dari sudut pandang infrastruktur, internet memang harus semakin maju dan terjangkau," ujar Okki, Selasa (8/7/2025).
Ia juga menyinggung potensi teknologi satelit seperti Starlink yang dinilainya mampu menekan ongkos akses internet dan meningkatkan efisiensi berbanding terbalik dengan kondisi satu dekade lalu, saat jaringan digital masih tergolong mahal dan sulit dijangkau.
Dari sektor sosial, Okki turut menyoroti belum adanya Peraturan Daerah (Perda) yang secara khusus mengatur peredaran minuman keras (miras) di Kabupaten Sukamara dan Kotawaringin Barat (Kobar). Ia mengakui konsumsi miras masih cukup marak, terutama di wilayah Kobar.
Namun, menurutnya, legalisasi bukanlah solusi ideal, mengingat karakter masyarakat setempat yang cenderung religius.
"Kalau memang tidak bisa dilegalkan, maka penegakan hukum harus diperkuat. Pilihannya dua: legalkan dengan aturan yang jelas, atau perkuat tindakan hukum. Tapi saya lihat, karena mereka tidak mau melegalkan karena bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dianut masyarakat, maka harusnya hukum ditegakkan lebih ketat," tegasnya.
Tak hanya soal miras, keresahan warga akibat maraknya aksi balap liar juga menjadi perhatian legislator muda ini.
Meski meluruskan bahwa kecelakaan yang baru-baru ini terjadi bukan disebabkan langsung oleh balap liar, ia tetap menilai aksi itu sebagai tindakan yang meresahkan dan berbahaya.
"Balap liar itu tetap salah. Ini meresahkan dan membahayakan," katanya tegas.
Okki juga menyinggung keberadaan Trek Sabaru, lintasan resmi yang sudah dibuka untuk menyalurkan hobi otomotif anak muda. Namun, ia menyayangkan masih adanya penolakan dari sebagian kalangan hanya karena keberatan dengan aturan keselamatan yang diberlakukan di sana.
"Padahal syarat itu untuk meminimalisir risiko. Patuhilah peraturan yang ada, karena itu bukan sekadar formalitas, tapi demi keselamatan mereka sendiri. Pemerintah sudah berusaha menyediakan fasilitas dan regulasi, tinggal bagaimana kesadaran masyarakat untuk mematuhinya," jelasnya.
Okki menegaskan, semua bentuk kebijakan pemerintah, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun keselamatan publik, harus diimbangi dengan kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkannya.
Pewarta : Antonius Sepriyono
