![]() |
LIPUTANSBM, LAMANDAU — Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, H. Sugiyarto, turun langsung ke sejumlah sekolah di Kabupaten Lamandau dalam kegiatan reses perseorangan di Daerah Pemilihan (Dapil) III.
Dalam kunjungan tersebut, ia menyerap berbagai aspirasi dari guru dan siswa, serta meninjau langsung proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan kondisi fasilitas pendidikan di daerah.
Sugiyarto mendapati bahwa pelaksanaan PPDB di Lamandau berjalan relatif lancar. Hampir seluruh sekolah berhasil memenuhi kuota siswa baru. Namun, tak semua jurusan diminati.
Salah satu yang disorot adalah jurusan perikanan di SMK Negeri 1 Sematu Jaya yang tahun ini tak mendapat satu pun peserta didik baru.
“Kata dewan guru, minat masyarakat terhadap jurusan perikanan masih rendah,” ujarnya, Sabtu, 12 Juli 2025.
Persoalan infrastruktur juga mencuat dalam dialog. Sugiyarto menemukan masih ada ruang kelas dan ruang guru di sekolah-sekolah yang dibangun lebih dari dua dekade lalu yang kondisinya memprihatinkan masih berdinding kayu dan minim fasilitas.
Para guru pun menyampaikan kebutuhan mendesak seperti pembangunan musala baru, sarana olahraga yang layak, serta tambahan ruang kelas di sekolah-sekolah yang jumlah siswanya melonjak, seperti di SMA Negeri 1 Bulik dan SMK Negeri 1 Bulik.
“Fasilitas penataan lingkungan sekolah juga perlu diperhatikan. Kita harap pemprov bisa membantu agar jalan sekolah dan lingkungan sekitarnya tertata dengan baik,” kata Sugiyarto.
Persoalan klasik seperti kekurangan guru juga tak luput dari catatan. Beberapa SMK masih kekurangan tenaga pengajar, baik untuk mata pelajaran umum maupun kejuruan. Ada pula sekolah yang memiliki tiga guru agama, tapi masing-masing harus mengajar hingga 30 jam per minggu.
Soal Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) juga menjadi sorotan. Guru-guru di Lamandau mempertanyakan ketimpangan insentif dibanding daerah lain, seperti Jawa Tengah. Di sana, guru bersertifikasi tetap mendapatkan TPP dan tunjangan makan, termasuk bagi yang bernaung di bawah Kementerian Agama.
“Ini jadi pertanyaan dari para guru, kenapa di Kalteng tidak bisa? Padahal di Lamandau sendiri, pemkab tetap memberikan TPP meski sudah sertifikasi. Aspirasi ini akan kami teruskan ke pemerintah daerah dan ditelaah sesuai ketentuan perundang-undangan,” tegas Sugiyarto.
Dalam resesnya, Sugiyarto yang juga mantan Wakil Bupati Lamandau, turut menyampaikan sejumlah program strategis dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Di antaranya bantuan seragam gratis bagi siswa baru, program 1.000 rumah gratis untuk guru, serta beasiswa kuliah gratis untuk 10.000 siswa kelas XI dan XII yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di dalam provinsi.
“Kita ingin pendidikan di Kalteng, khususnya di Lamandau, terus berkembang dengan dukungan penuh dari semua pihak. Ini bagian dari komitmen kita dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat,” pungkasnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono