![]() |
| Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah, Purdiono. (ist) |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah, Purdiono, menilai kebijakan pemerintah mengambil alih lahan yang terbengkalai merupakan langkah tepat untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset negara.
Menurutnya, aset yang dikelola dengan baik akan memberi dampak langsung pada pergerakan ekonomi daerah.
"Kalau lahannya tidak digunakan, lalu diambil alih pemerintah, tentu tujuannya agar aset-aset tersebut bisa bergerak dan bermanfaat. Kalau aset berjalan, maka roda perekonomian ikut bergerak," ujarnya di Palangka Raya, Selasa (12/8/2025).
Purdiono membandingkan pengelolaan aset di Indonesia dengan di Amerika Serikat, di mana aset negara selalu beroperasi dan hasilnya dapat dinikmati publik.
"Di kita, justru masyarakatnya yang bekerja keras, tetapi banyak aset yang dibiarkan tidur. Harapan saya, lahan-lahan tidur ini dikelola dengan baik," tegasnya.
Politikus ini juga menanggapi kebijakan pemblokiran rekening atau ATM yang tidak digunakan selama tiga bulan.
Ia melihat prinsipnya serupa dengan pengelolaan aset negara: menghindari uang mengendap dan mendorong perputaran di masyarakat.
"Untuk membuka blokir, biasanya cukup menyetor minimal Rp100.000. Uang itu tidak hilang, tetapi masuk ke tabungan. Saya sendiri pernah mengalaminya," kata Purdiono.
Ia menekankan pengecualian tetap berlaku bagi rekening yang terindikasi digunakan untuk transaksi ilegal seperti judi online, yang memerlukan penanganan berbeda demi memutus aliran transaksi gelap.
Selain berbicara soal kebijakan ekonomi dan publik, Purdiono turut mengapresiasi penyelenggara pemilu dan aparat hukum atas kelancaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Barito Utara. Ia menilai proses berjalan aman, tertib, dan kondusif.
"Harapan kita, kedua pasangan calon bisa saling menerima hasilnya. Dalam kontestasi politik, wajar ada yang menang dan ada yang kalah," tutupnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono



