LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) pada Oktober 2025 mencapai 2,73 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,64.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 3,02 persen dengan IHK 110,45, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Palangka Raya sebesar 2,61 persen dengan IHK 108,29.
“Inflasi tahun ke tahun ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik hingga 11,46 persen, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,69 persen,” ucap Agnes dalam rilis pers di Kantor BPS Kalteng, Senin (3/11/2025).
Ia menambahkan, beberapa kelompok pengeluaran lain juga mengalami peningkatan harga, di antaranya penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 3,02 persen, pendidikan sebesar 2,35 persen, pakaian dan alas kaki naik 1,90 persen, serta kesehatan sebesar 1,36 persen.
Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 0,83 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga meningkat 0,74 persen, serta transportasi naik 0,36 persen.
“Namun ada dua kelompok yang mengalami penurunan indeks harga, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,28 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,11 persen,” jelasnya.
Dari sisi bulanan, tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) Kalimantan Tengah pada Oktober 2025 tercatat 0,52 persen, sementara inflasi year-to-date (y-to-d) atau inflasi sejak awal tahun mencapai 1,88 persen.
Pewarta : Antonius Sepriyono


