Kalteng Catat Kerusakan Jalan Terpanjang, DPRD Minta PUPR Turun Tangan Lebih Serius - Liputan Sbm

21 November 2025

Kalteng Catat Kerusakan Jalan Terpanjang, DPRD Minta PUPR Turun Tangan Lebih Serius

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman.

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman, menyoroti serius temuan Kementerian PUPR yang menempatkan Kalteng sebagai provinsi dengan kerusakan jalan provinsi dan nasional terpanjang di Indonesia.

Sirajul menilai persoalan ini bukan sekadar urusan teknis di lapangan, melainkan problem struktural yang membutuhkan perhatian lebih besar dari pemerintah pusat.

"Kalteng ini luas, jangkauannya jauh, dan struktur tanahnya gambut. Jadi butuh perhatian lebih besar dari pusat. Apalagi sekarang anggaran provinsi sedang efisiensi," ujar Sirajul.

Menurutnya, kerusakan jalan nasional yang tak kunjung ditangani telah membatasi mobilitas warga, menghambat distribusi barang, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi daerah.

Salah satu jalur yang kini menjadi sorotan Komisi IV adalah ruas tembus Murung Raya – Sei Hanyu – Kurun, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi pilihan utama warga karena dapat memangkas waktu tempuh hingga tiga jam menuju Palangka Raya.

"Itu sangat dibutuhkan masyarakat. Banyak dari Murung Raya memilih lewat Sei Hanyu–Kurun karena jauh lebih efisien dibanding mutar lewat Buntok," katanya.

Meski demikian, jalur strategis yang menjadi koridor vital mobilitas masyarakat wilayah utara itu masih menyisakan sejumlah titik kerusakan.

Hingga kini, peningkatan jalur tersebut belum dilakukan secara menyeluruh. Kondisi jalan yang tidak stabil, terutama saat musim hujan, membuat perjalanan kerap terhambat meski jalur ini digunakan ribuan warga setiap pekan.

Komisi IV menegaskan bahwa ruas tersebut sudah selayaknya masuk dalam skala prioritas nasional mengingat fungsinya sebagai akses publik yang berdampak langsung pada aktivitas ekonomi dan pelayanan masyarakat.

Sirajul mengungkapkan laporan kerusakan jalan nasional telah berulang kali disampaikan warga sejak beberapa tahun lalu.

Namun, ia menilai penanganan dari pemerintah pusat belum sebanding dengan kebutuhan dan urgensi yang ada di lapangan.

Ia berharap pemerintah pusat meningkatkan prioritas alokasi anggaran perbaikan jalan nasional di Kalimantan Tengah, agar persoalan infrastruktur yang krusial ini tidak terus berlarut-larut.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda