Palangka Raya - Pengambilan Sumpah Janji Advokat Perkumpulan Advocaten Indonesia (PAI), oleh Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah Dr H Syahrial Sidik SH MH, yang bertempat di Ruang Sidang jalan RTA Milono, Palangka Raya, Kamis 8/11/18 sekitar Pukul 10.00 Wib.
Sebanyak 15 orang anggota PAI, Kongres Advocate Indonesia (KAI), yang lolos seleksi, diambil sumpah janjinya sebagai pengesahan profesi advokat agar bisa melakukan tugasnya sebagai Jasa Hukum.
Turut hadir Sultan Junaidi SH Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat Perkumpulan Advocaten Indonesia (BPP-PAI), didampingi Ryan Sazali Sekjen BPP-PAI, dan Mahdianur SH MH CIL CPL CLA Ketua Badan Pimpinan Wilayah Kalteng (BPW-PAI Kalteng).
Diharapkan anggota yang dilantik ini sebagai officium nobile (Profesi yang terhormat), dan bisa menjaga Profesionalismenya, mengingat sekarang ini banyak bermunculan pelanggaran pelanggaran dalam pembelaan, ucap Mahdianur kepada media.
Ditambahkannya lagi, kedepan diharapkan tidak ada lagi pengacara yang main main, dan benar benar menjadi Advokat pejuang.
Senada hal yang sama Sekjen BPW PAI mengatakan, "apabila nanti ada ditemukan pelanggaran kode etik, Advokat tersebut akan ditindak sesuai dengan aturan dari dewan pembina, disesuaikan jenis pelanggarannya," pungkas Ryan. (dae/red)
Sebanyak 15 orang anggota PAI, Kongres Advocate Indonesia (KAI), yang lolos seleksi, diambil sumpah janjinya sebagai pengesahan profesi advokat agar bisa melakukan tugasnya sebagai Jasa Hukum.
Turut hadir Sultan Junaidi SH Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat Perkumpulan Advocaten Indonesia (BPP-PAI), didampingi Ryan Sazali Sekjen BPP-PAI, dan Mahdianur SH MH CIL CPL CLA Ketua Badan Pimpinan Wilayah Kalteng (BPW-PAI Kalteng).
Diharapkan anggota yang dilantik ini sebagai officium nobile (Profesi yang terhormat), dan bisa menjaga Profesionalismenya, mengingat sekarang ini banyak bermunculan pelanggaran pelanggaran dalam pembelaan, ucap Mahdianur kepada media.
Ditambahkannya lagi, kedepan diharapkan tidak ada lagi pengacara yang main main, dan benar benar menjadi Advokat pejuang.
Senada hal yang sama Sekjen BPW PAI mengatakan, "apabila nanti ada ditemukan pelanggaran kode etik, Advokat tersebut akan ditindak sesuai dengan aturan dari dewan pembina, disesuaikan jenis pelanggarannya," pungkas Ryan. (dae/red)
