PALANGKA RAYA - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI sebelumnya telah melakukan pengembangan pada salah satu aplikasi yang bernama Sistem Informasi (SISFO).
Untuk diketahui SISFO merupakan salah satu aplikasi yang dapat mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang dilakukan di lapangan khususnya yang berkaitan dengan gambut dan mangrove.
"Setiap pekerjaan yang terlaksana dengan baik melalui aplikasi SISFO, dapat terdokumentasikan dan terdata secara IT,” ujar Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Merty Ilona, Sp., MP. ketika dibincangi oleh sejumlah media di Aquarius Boutique Hotel pada Selasa, 23 November 2021.
Menurut Merty Ilona hal tersebut sangat penting untuk diaplikasikan, sehingga DLH Provinsi Kalteng melaksanakan kegiatan Bimtek SISFO 2.0 yang diikuti oleh masyarakat pemelihara yang berasal dari wilayah Desa/Kelurahan/Kecamatan Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat dan Katingan.
Sehingga dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat mempermudah masyarakat, khususnya di tiga daerah tersebut untuk melakukan verifikasi kegiatan.
“Kemudian hasil dari aplikasi SISFO ini, menjadi dasar untuk melakukan pembayaran kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Jadi kita nantinya selain memudahkan, kita juga berharap aplikasi ini sebagai bagian dari pertanggungjawaban secara akuntabel,” tutur Merry.
Adapun dengan banyaknya sasaran restorasi baik itu berupa sekat kanal maupun sumur bor maka, dengan adanya aplikasi SISFO tersebut dapat menjadi bukti dan kebenaran bahwa, kegiatan tersebut benar-benar dilakukan dalam suatu wilayah tanpa adanya manipulasi.
Pewarta : Antonius Sepriyono | Liputan SBM