Gubernur Kalteng: Tidak Boleh Ada Anak yang Putus Sekolah, Pendidikan Adalah Investasi Jangka Panjang - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

15 May 2025

Gubernur Kalteng: Tidak Boleh Ada Anak yang Putus Sekolah, Pendidikan Adalah Investasi Jangka Panjang




LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas dan berkarakter di Bumi Tambun Bungai. Hal itu ia sampaikan dalam pengarahan kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Kalteng pada Rabu (14/5/2025), di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng.

Dalam arahannya, Gubernur menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi masa depan. Ia meminta seluruh perangkat daerah, termasuk Dinas Pendidikan, untuk memastikan tidak ada satu pun anak Kalteng yang tertinggal dalam hal akses pendidikan.

“Anak-anak Kalteng harus sekolah. Mereka harus mengamalkan nilai-nilai Belom Bahadat dan memiliki karakter kuat. Ini investasi kita untuk 5, 10, hingga 20 tahun ke depan,” tegas Agustiar sebagaimana dilansir dari MMC Kalteng.

Menanggapi arahan tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, memaparkan berbagai langkah konkret yang telah disiapkan pihaknya. Ia menekankan bahwa Dinas Pendidikan berkomitmen penuh untuk menyukseskan 8 Program 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur, khususnya di bidang pembangunan SDM.

“Program sekolah gratis dan kuliah gratis adalah prioritas utama kami. Ini bukan janji politik semata, melainkan amanah yang harus dituntaskan hingga tuntas,” ujar Reza dalam pernyataannya kepada MMC Kalteng.

Dinas Pendidikan juga telah menerbitkan surat edaran yang mendorong seluruh sekolah mewajibkan siswa muslim untuk mengaji dan siswa beragama lain untuk melakukan literasi kitab suci sesuai keyakinannya. Ini merupakan bagian dari program penguatan pendidikan karakter berbasis keimanan.

Selain itu, inovasi berbasis budaya juga digalakkan. Satu hari dalam seminggu akan ditetapkan sebagai Hari Berbahasa Dayak, sebagai langkah konkret melestarikan bahasa dan budaya lokal di tengah perkembangan global.

“Kami ingin anak-anak kita punya jati diri yang kuat, tapi juga mampu bersaing secara internasional. Maka penguatan bahasa asing dan numerasi menjadi bagian tak terpisahkan,” jelas Reza.

Dalam hal manajemen pembelajaran, Dinas Pendidikan Kalteng juga mendorong pemanfaatan digitalisasi di ruang kelas. Namun, untuk menjaga konsentrasi siswa, pihak sekolah diminta menyediakan tas atau loker khusus untuk menyimpan HP selama proses belajar berlangsung.

Sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kolaborasi, kegiatan gotong royong seperti pengecatan sekolah juga terus digalakkan. Cat dan kuas disediakan melalui anggaran perubahan, sementara pelaksanaannya melibatkan langsung siswa sebagai bentuk pembelajaran aktif.

“Kami percaya pendidikan bisa menjadi penggerak utama pembangunan daerah. Untuk itu, semua pihak harus bergerak dan berperan aktif demi menciptakan generasi emas Kalimantan Tengah,” pungkas Reza.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda