Menggali Kekuatan Ekonomi Lokal: Koperasi Merah Putih Didorong Jadi Pilar Kesejahteraan di Kalteng - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

22 May 2025

Menggali Kekuatan Ekonomi Lokal: Koperasi Merah Putih Didorong Jadi Pilar Kesejahteraan di Kalteng



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Pemerintah terus mendorong penguatan ekonomi rakyat melalui pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari program strategis nasional. Langkah ini menjadi bentuk konkret keberpihakan terhadap pembangunan ekonomi dari bawah, dimulai dari desa dan kelurahan.

Rabu (21/5/2025) siang, Deputi Tata Niaga Pangan dan Distribusi Pangan Kementerian Koordinator Pangan, Tatang Yuliyono, meninjau langsung pelaksanaan Musyawarah Kelurahan Khusus (Muskelsus) Merah Putih di Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya. Dalam tinjauannya, Tatang memastikan proses pembentukan koperasi berjalan sesuai dengan pedoman teknis dan prinsip tata kelola yang baik.

“Koperasi Merah Putih merupakan langkah strategis dan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi nasional dari desa dan kelurahan. Dengan koperasi ini, diharapkan tercipta ekosistem ekonomi yang kuat dan mandiri,” ungkap Tatang Yuliyono dalam sambutannya.

Koperasi Merah Putih bukan sekadar gerakan seremonial. Ia merupakan bagian dari visi besar pemerintah membangun kemandirian ekonomi yang berbasis pada kekuatan lokal. Strategi ini menempatkan koperasi sebagai motor penggerak utama dalam mengelola potensi daerah secara kolektif dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, Rahmawati, menambahkan bahwa hingga pertengahan Mei 2025, sebanyak 659 desa dan kelurahan telah tersosialisasi dari total 1.432 target wilayah di Kalteng.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 koperasi siap mengikuti tahapan demonstrasi untuk mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Rencananya, pengesahan dilakukan bertepatan dengan HUT Provinsi Kalimantan Tengah yang ke-68,” jelas Rahmawati.

Koperasi Merah Putih dirancang fleksibel dan adaptif terhadap potensi lokal. Rahmawati menegaskan bahwa pengurus koperasi diberi kewenangan untuk memilih jenis usaha yang paling sesuai dengan kekuatan ekonomi masing-masing wilayah. Ini membuka peluang optimalisasi berbagai sektor unggulan, seperti industri rumahan, kuliner khas daerah, dan kerajinan lokal.

Kehadiran Koperasi Merah Putih diharapkan dapat mengubah wajah ekonomi desa dan kelurahan, dari yang semula hanya sebagai konsumen menjadi produsen dengan daya saing. Selain menciptakan lapangan kerja, koperasi juga diyakini mampu menjadi sarana peningkatan kesejahteraan yang berkeadilan.

Melalui pembinaan berkelanjutan dan pendampingan dari pemerintah, koperasi-koperasi ini diarahkan agar dapat mengakses pasar yang lebih luas serta permodalan yang kuat.

Kunjungan Tatang Yuliyono ke Palangka Raya tidak hanya menjadi simbol dukungan pemerintah pusat, tetapi juga penegasan bahwa transformasi ekonomi Indonesia harus dimulai dari akar rumput. Dalam konteks ini, koperasi bukan hanya alat, tetapi semangat kolektif rakyat untuk bangkit dan berdikari.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda