Mengurai Benang Kusut Krisis Internal RSUD Doris Sylvanus: Harapan Baru di Tengah Upaya Perbaikan - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

11 June 2025

Mengurai Benang Kusut Krisis Internal RSUD Doris Sylvanus: Harapan Baru di Tengah Upaya Perbaikan



LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA — Di tengah sorotan publik dan kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya perlahan mulai menata ulang langkahnya. Permasalahan internal yang sempat mengguncang manajemen rumah sakit terbesar di Kalimantan Tengah ini mulai menunjukkan titik terang penyelesaian, meski tantangan masih membentang di depan mata.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala RSUD Doris Sylvanus Sayuti Samsul dalam keterangannya kepada media pada Selasa (10/6), mengungkapkan bahwa manajemen saat ini sedang bekerja keras menyelesaikan persoalan internal yang telah berlarut. Menurutnya, berbagai upaya tengah dilakukan secara intensif, mulai dari penataan ulang struktur internal, peningkatan koordinasi antarbagian, hingga upaya membangun kembali kepercayaan publik terhadap pelayanan rumah sakit.

"Kami sedang berupaya secepat mungkin menyelesaikan semuanya. Arahan dari Pak Gubernur menjadi motivasi sekaligus tekanan positif agar kami segera menyelesaikan krisis ini," ujar Plt Kepala Rumah Sakit Sayuti Samsul saat di konfirmasi melalui App WhatApp

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, saat berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus menegaskan pentingnya penyelesaian segera terhadap permasalahan di RSUD Doris Sylvanus. Baginya, krisis internal rumah sakit tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena menyangkut pelayanan langsung kepada masyarakat luas, terutama mereka yang sangat bergantung pada layanan kesehatan publik.

"Masalah di RS ini harus segera diselesaikan dan dicari solusinya secepat mungkin," tegas Gubernur.

Krisis internal yang dimaksud meliputi tidak tersedianya obat di rumah sakit  dan pemotongan tunjangan bagi Nakes, Meski detailnya tidak seluruhnya dibuka ke publik, imbas dari krisis tersebut sempat terasa dalam beberapa bulan terakhir dengan munculnya keluhan dari masyarakat.

Sayuti Samsul, berharap krisis ini bisa dituntaskan sepenuhnya paling lambat akhir tahun ini. "Ini bukan hanya soal manajemen, tapi menyangkut hajat hidup masyarakat Kalimantan Tengah. Rumah sakit ini simbol pelayanan kesehatan kita. Saya berharap masalah ini tidak berlarut dan selesai paling lambat akhir tahun," ujar Sayuti.

Dengan dorongan dari pimpinan daerah, komitmen dari manajemen rumah sakit, serta dukungan masyarakat, optimisme mulai mengemuka. Meski pemulihan tidak bisa terjadi dalam semalam, upaya untuk membenahi fondasi RSUD Doris Sylvanus diharapkan akan membuahkan sistem pelayanan kesehatan yang lebih transparan, profesional, dan manusiawi ke depannya.

Pewarta: Andy Ariyanto

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda