![]() |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Pemerintah Kota Palangka Raya kembali menegaskan komitmennya dalam menangani masalah stunting. Tahun ini, upaya pencegahan dan penurunan angka stunting akan difokuskan pada 17 kelurahan prioritas.
Hal ini diungkapkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Luis Eveli, usai menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting 2024 di Swiss-Belhotel Danum, Senin (18/11/2024).
Luis menekankan pentingnya data yang valid untuk memastikan penanganan tepat sasaran. Menurutnya, stunting bersifat dinamis, sehingga memerlukan pemutakhiran data secara berkala.
“Validitas data menjadi kunci utama dalam menyusun strategi yang efektif. Dengan data yang akurat, kita bisa mengidentifikasi wilayah dan kelompok sasaran secara lebih tepat,” ujar Luis.
Pemerintah Kota Palangka Raya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp26,8 miliar untuk program penanganan stunting tahun 2024. Anggaran ini akan digunakan untuk mendukung berbagai program dan intervensi di 17 kelurahan prioritas.
“Ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam mengatasi stunting, yang tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan bayi sejak dalam kandungan,” tambahnya.
Dalam rapat koordinasi yang melibatkan lintas sektor, Luis mengapresiasi partisipasi berbagai pihak, termasuk swasta dan masyarakat. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan semangat kolaborasi Pemerintah Kota Palangka Raya melalui tagline “Kokoh”—Kolaboratif, Koordinatif, dan Harmonis.
“Kami berharap sinergi ini dapat mempercepat penurunan angka stunting. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas,” tutupnya.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah instansi pemerintah dan perwakilan sektor swasta, menandai langkah konkret dalam penanganan stunting secara terpadu di Kota Palangka Raya.
Pewarta : Antonius Sepriyono