LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA - Peringatan Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di Provinsi Kalimantan Tengah digelar
dengan khidmat di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kalteng pada Selasa
(20/5/2025). Upacara ini dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Muhammad
Reza Prabowo, yang bertindak sebagai pembina upacara.
Dalam upacara tersebut, Reza membacakan sambutan resmi dari
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid, yang
menekankan pentingnya menjadikan Harkitnas sebagai momentum untuk menghadirkan
kebangkitan nasional yang menjawab tantangan zaman.
Menurut Menteri, kebangkitan bukan hanya narasi sejarah,
tapi proses berkelanjutan yang menuntut keberanian menghadapi tantangan global,
seperti disrupsi teknologi, krisis pangan, dan ancaman terhadap kedaulatan
digital bangsa. Pesan ini disampaikan Reza dengan penuh penekanan pada urgensi
kolaborasi seluruh elemen bangsa.
Poin penting lainnya dalam sambutan itu adalah perlunya
memperkuat perlindungan sosial di ranah digital melalui kebijakan seperti PP
TUNAS, serta realisasi delapan misi besar nasional dalam dokumen Asta Cita.
Visi ini diarahkan agar seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, dapat
merasa dilibatkan secara aktif dalam pembangunan nasional.
Setelah membacakan sambutan Menteri, Reza menyampaikan pesan
khusus bagi insan pendidikan di Kalteng. Ia mengajak kepala sekolah dan guru di
seluruh tingkatan untuk menanamkan nilai kebangkitan dari kebodohan dan
kemiskinan melalui pendidikan. “Semangat kebangkitan itu kita tanamkan dari
ruang kelas, dari cara kita mengajar, dan dari semangat melayani peserta
didik,” ujarnya.
Reza juga menyinggung tentang program-program nasional yang
telah mulai dijalankan di Kalteng, termasuk digitalisasi pendidikan yang
semakin meluas. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan tengah mempersiapkan
pembangunan Sentra Produksi Pangan dan Gizi (SPPG) di 14 kabupaten/kota guna
mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program SPPG ini dirancang agar lokasi produksinya
berdekatan dengan sekolah, sehingga siswa dapat ikut serta dalam distribusi dan
proses produksi. Ini sekaligus membuka ruang bagi pendidikan vokasional yang
relevan dengan isu ketahanan pangan dan kemandirian daerah.
Dalam kesempatan itu, Reza menyatakan bahwa Kalteng memiliki
peran penting dalam mendukung arah kebijakan nasional, terutama dalam sektor
pangan. Ia mendorong pembinaan SMK untuk lebih aktif mengembangkan program
vokasi berbasis pertanian, perikanan, dan pengolahan pangan.
Tak hanya program pangan, Reza juga mendorong inovasi
koperasi sekolah sebagai sarana pemberdayaan ekonomi siswa. Ia berharap MKKS
(Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) di setiap kabupaten/kota bisa membentuk
koperasi yang memasarkan produk siswa dari SMA, SMK, dan SKH. Menurutnya, ini
bisa menjadi praktik wirausaha berbasis sekolah yang nyata.
Menutup arahannya, Reza mengajak seluruh jajaran pendidikan untuk berani berinovasi dengan tetap mematuhi regulasi yang berlaku. “Selama tidak bertentangan dengan hukum, maka laksanakan. Inovasi harus terus tumbuh, tapi tetap dalam koridor aturan,” tutupnya. Dengan semangat Harkitnas, Dinas Pendidikan Kalteng menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai pendorong transformasi pendidikan yang inklusif dan progresif.