![]() |
Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Sugiyarto. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Sugiyarto, angkat suara soal maraknya aksi balapan liar yang makin meresahkan dan mengancam keselamatan publik.
Ia menilai fenomena ini bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian semata, tetapi perlu ditangani secara menyeluruh oleh berbagai elemen masyarakat.
“Ini menjadi tanggung jawab semua. Jangan hanya diserahkan kepada sekolah. Orang tua juga harus mengarahkan anak-anaknya, apalagi kalau memang punya hobi balap,” ujar Sugiyarto, Rabu (25/6/2025).
Menurutnya, jalan raya bukan tempat untuk unjuk kecepatan. Ia mendorong agar minat terhadap otomotif disalurkan melalui jalur yang legal dan aman, seperti lintasan balap resmi.
Pemerintah daerah, kata dia, seharusnya hadir dengan menyediakan fasilitas yang memadai.
“Kalau memang ada yang hobi, arahkan ke sana. Fasilitasi secara baik. Ini juga bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah,” katanya.
Komisi III juga mendesak aparat keamanan agar lebih rutin melakukan patroli di titik-titik rawan balap liar, terutama pada malam hari dan akhir pekan.
Salah satu kawasan yang disebut rawan adalah sekitar Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya.
“Kalau kita sering lakukan patroli dan pembinaan, mudah-mudahan bisa dicegah. Kalau tidak, tempat itu akan terus jadi ajang balap liar dan bisa membahayakan banyak nyawa,” tegasnya.
Saat ditanya soal wacana penerapan jam malam bagi remaja sebagai langkah preventif, Sugiyarto menilai hal itu belum diperlukan.
Ia menilai edukasi dan pengawasan dari keluarga serta sekolah jauh lebih berdampak.
“Jam malam itu untuk kondisi darurat. Kasus-kasus ini lebih kepada pengawasan dan pembinaan. Edukasi dari orang tua dan sekolah jauh lebih penting,” tutupnya.
Pewarta : Antonius Sepriyono