Berlianto: Tata Ruang Harus Antisipatif terhadap Krisis Iklim - Liputan Sbm

26 July 2025

Berlianto: Tata Ruang Harus Antisipatif terhadap Krisis Iklim




LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA — Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan pentingnya pengintegrasian isu perubahan iklim ke dalam perencanaan tata ruang sebagai langkah strategis menghadapi dampak krisis iklim yang semakin nyata.

Penegasan tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Berlianto, saat membuka Lokakarya Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim yang digelar di Hotel Aquarius, Kamis (24/7/2025).

Menurut Berlianto, fenomena pemanasan global telah memicu perubahan iklim ekstrem yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, seperti kekeringan, banjir, gagal panen, hingga peningkatan wabah penyakit.

“Kita harus bijak dalam memanfaatkan ruang. Rencana tata ruang harus adaptif terhadap perubahan iklim agar dampaknya bisa diminimalkan,” ujarnya dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa Kota Palangka Raya mulai mengalami perubahan nyata, seperti peningkatan suhu dan pergeseran pola cuaca dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, perencanaan tata ruang yang berpihak pada kelestarian lingkungan dinilai sangat penting.

Sejumlah elemen strategis yang harus menjadi perhatian serius dalam penyusunan tata ruang kota ke depan, lanjut Berlianto, antara lain keberadaan ruang terbuka hijau, hutan kota, sempadan sungai, kawasan pertanian, pemukiman kumuh, hingga wilayah rawan bencana.

“Perubahan iklim tidak bisa dicegah total, tapi kita bisa mengantisipasi dan beradaptasi. Kota Palangka Raya harus menjadi kota yang tangguh terhadap iklim,” tegasnya.

Lokakarya ini menjadi bagian dari upaya sinergis antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam membangun kesadaran dan strategi konkret menghadapi tantangan perubahan iklim di tingkat lokal.

Pewarta: Andy Ariyanto

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda