LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA — Pemerintah Kota Palangka Raya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi perubahan iklim dengan memperkuat Program Kampung Iklim (Proklim) berbasis komunitas di tingkat kelurahan. Hingga 2024, tercatat sebanyak 24 lokasi Proklim aktif tersebar di berbagai wilayah kota, dengan rincian tiga lokasi kategori utama, 19 madya, dan dua pratama.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Berlianto, mengungkapkan hal tersebut saat membuka Lokakarya Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim yang digelar di Hotel Aquarius, Kamis (24/7/2025). Menurutnya, keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi lintas sektor, termasuk kerja sama dengan organisasi lingkungan Borneo Nature Foundation (BNF).
“Palangka Raya juga telah dua kali menerima penghargaan sebagai pembina Proklim terbaik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu pada tahun 2022 dan 2024,” ujar Berlianto.
Ia menjelaskan, kolaborasi dengan BNF akan terus ditingkatkan melalui sosialisasi Proklim lanjutan di lima kelurahan target, yakni Kereng Bangkirai, Sabaru, Bukit Tunggal, Marang, dan Habaring Hurung. Langkah ini diharapkan dapat memperluas cakupan program dan memperkuat peran aktif masyarakat dalam aksi iklim lokal.
“Program ini menjadi instrumen penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca secara langsung,” tambahnya.
Berlianto berharap hasil lokakarya kali ini dapat menjadi masukan konkret untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Proklim ke depan. “Dengan dukungan semua pihak, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim,” tutupnya.