Bryan Usulkan Jurusan Mekanik dan Operator Alat Berat di SMK untuk Dukung Pertanian Modern - Liputan Sbm

14 July 2025

Bryan Usulkan Jurusan Mekanik dan Operator Alat Berat di SMK untuk Dukung Pertanian Modern

Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Bryan Iskandar. (ist) 

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Bryan Iskandar, mendorong Dinas Pendidikan Provinsi membuka jurusan mekanik dan operator alat berat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Usulan ini ia lontarkan dalam momentum pembentukan DPD Pemuda Tani Indonesia Kalimantan Tengah, sebagai respons atas kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor pertanian modern.

“Dengan adanya jurusan ini, kita bisa mengoptimalkan tenaga kerja lokal untuk mengisi kebutuhan pertanian berbasis teknologi di daerah,” kata Bryan, Selasa, 15 Juli 2025.

Menurut Bryan, Kalimantan Tengah sebagai daerah lumbung pangan nasional tak bisa terus bergantung pada tenaga kerja luar daerah, apalagi di tengah tantangan ketahanan pangan dan transformasi sektor pertanian menuju mekanisasi. 

Pendidikan vokasi yang spesifik dan kontekstual dinilai krusial untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai.

“Jurusan ini tidak hanya relevan dengan kebutuhan pertanian modern, tapi juga membuka peluang kerja bagi anak-anak muda kita di kampung sendiri,” ujar dia.

Ia menyebut, kemajuan pertanian hari ini tak lagi cukup hanya mengandalkan cangkul dan tenaga manual. 

Modernisasi melalui penggunaan alat berat seperti traktor, ekskavator pertanian, dan mesin panen otomatis menuntut adanya operator yang terlatih. Di sinilah SMK, kata Bryan, harus mengambil peran lebih strategis.

Bryan menambahkan, selain mendukung visi swasembada pangan nasional, jurusan mekanik dan operator alat berat juga bisa menjadi alternatif solusi pengentasan pengangguran pemuda desa. 

Apalagi, sektor pertanian selama ini masih menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Kalimantan Tengah.

Ia pun berharap, usulan ini tidak berhenti sebagai wacana, melainkan direspons serius oleh Dinas Pendidikan maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. 

“Ini soal keberpihakan kita terhadap masa depan pemuda dan pangan daerah. Jangan sampai kita jadi penonton di tanah sendiri,” tegasnya.

Langkah ini sejalan dengan semangat mendorong lahirnya petani milenial dan regenerasi petani di era industri 4.0. 

Di tengah bonus demografi, Kalimantan Tengah dinilai punya potensi besar untuk mencetak generasi muda yang tangguh, melek teknologi, dan siap bersaing di sektor agribisnis.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda