Hari ini Resmi Dibuka Festival Budaya Lewu Dayak - Liputan Sbm

08/04/2024

08/04/2024

14 September 2020

Hari ini Resmi Dibuka Festival Budaya Lewu Dayak

PALANGKA RAYA - JPIC Kalimantan sebagai lembaga yang mengadvokasi hak-hak masyarakat adat Dayak dan lingkungan hidup bersama Anak-anak muda Dayak yang tergabung dalam Komunitas Dayak Voices resmi meluncurkan Festival Lewu Dayak, Senin (14/09/2020).

Dalam acara pembukaan tersebut hadir Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Guntur Talajan, acara pembukaan ini sendiri dilaksanakan di Rumah Tjilik Riwut Gallery & Resto JL. Jendral Sudirman Kota Palangka Raya.

Festival ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya anak-anak muda Dayak dalam membangun gerakan bersama dan bersolidaritas dalam pelestarian budaya masyarakat asli Dayak melalui bercerita, foto dan film.

Setelah sepuluh tahun hadir dan berkarya, baik JPIC Kalimantan maupun Komunitas Dayak Bercerita – Dayak Voices bersama dalam gerakan perjuangan Masyarakat Adat International, serta Lembaga-lembaga jaringan di level Nasional dan Vivat Indo-Leste dan Vivat International dan PBB untuk Hak Asasi Manusia ingin merayakan dan mengapresiasi hak keberlanjutan kearifan local sebagai sumber inspirasi pengetahuan asli dalam merawat keutuhan ciptaan. 

Lebih khusus kearifan local di Lewu Dayak – Kampung Dayak, Tambun Bungai, Kalimantan Tengah dalam bentuk festival budaya. Dalam pelaksanaan Festival Lewu Dayak ini, JPIC Kalimantan dan Komunitas Dayak Voices bermitra bersama Gerakan Harmoni dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2020. 

Kemitraan ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) dalam konteks kebudayaan masyarakat adat Dayak di Kalimantan Tengah. Di Kalimantan Tengah, komunitas-komunitas adat Dayak memiliki nilai dan norma yang sangat kaya dan diwariskan secara turun temurun. Kekayaan budaya Dayak ini harus diwariskan dan dilestarikan demi membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Oleh karena itu, Festival Lewu Dayak ini adalah sebuah Festival perdana yang dilaksanakan pada 14 September 2020 hingga 30 November 2020 di Kalimantan Tengah. Namanya, Festival Lewu Dayak. Lewu adalah salah satu kata kuncinya, karena anak-anak muda Dayak yang tergabung dalam komunitas Dayak Voices menyadari betapa penting filosofi Lewu (Rumah) yang memiliki peran sentral dalam menjaga, merawat dan melestarikan kebudayaan Dayak.

Festival Lewu Dayak ini memilih tema “Peran Pemuda Dalam Menjaga Kearifan Lokal Di Masa Pendemic Covid-19 Melalui Media Foto, Film dan Cerita”. Singkatnya, “Festival Budaya Lewu Dayak: Kisah Dayak vs Pandemic Covid 19”. 

JPIC Kalimantan dan Komunitas Dayak Voices memilih tema ini sebagai ruang dimana anak-anak muda Dayak berkreasi melalui foto, film dan cerita dalam menginspirasi kita semua melalui kehidupan dan kebudayaan masyarakat adat Dayak dalam merawat harmonisasi antara manusia, manusia dengan alam demi membangun kehidupan bersama yang berkeadilan di Indonesia.

Festival ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kreativitas dan partisipasi pemuda/i dalam melestarikan kebudayaan Dayak dimasa pandemi serta menyebarluaskan dalam skala nasional/internasional. 

Panitia lomba ini sendiri mengharapkan agar pengetahuan pemuda/i dalam menghasilkan karya budaya dalam bentuk tulisan cerita, foto, dan video singkat yang ikut memperkaya khasanah budaya nusantara yang bersumber dari budaya asli Dayak.

Dari festival ini nantinya diharapkan punya dampak pada para pemuda/i Dayak dalam mendokumentasikan karya seni dan budaya Dayak serta peningkatan pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman budaya Dayak di Kalimantan Tengah.

Penyelenggaraan kegiatan akan dimulai pada tanggal 14 September 2020 – 30 November 2020. Tanggal penting “Festival Budaya Lewu Dayak : Kisah Dayak vs Pandemic Covid-19” yaitu, pembukaan kompetisi 14 – 30 September 2020, penjurian 1 – 12 Oktober2020, pengumuman pemenang 16 Oktober 2020, workshop pemenang & semua peserta 20 – 31 Oktober 2020, roadshow pemenang kompetesi 1 – 14 November 2020. #liputansbm


Penulis : Antonius Sepriyono

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda