Wisata Batu Banama dan Bukit Tangkiling Kota Palangka Raya, Sepenggal Mitosnya - Liputan Sbm

08/04/2024

08/04/2024

06 September 2020

Wisata Batu Banama dan Bukit Tangkiling Kota Palangka Raya, Sepenggal Mitosnya


PALANGKA RAYA - Menawarkan keindahan alami dan sedikit petualangan mendaki, destinasi wisata Batu Banama dan Bukit Tangkiling masih menjadi primadona, tempat ini terletak di kecamatan Bukit Batu Kotamadya Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), (9/8/20).


Kurang lebih satu jam perjalanan di ruas jalan Tjilik riwut menuju kabupaten Katingan dari kota Palangka Raya, terbukti destinasi wisata Batu Banama dan Bukit Tangkiling masih menjadi pilihan bagi wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke Kalteng.


Baca juga : Wisata Gua Limbuhang Haliau Kalsel, Pesona Dan Mistis


Dengan harga tiket masuk 15 ribu rupiah pengunjung sudah bisa menikmati dua destinasi wisata, pertama Batu Banama (Batu besar mirip seperti perahu) dan kedua Bukit Tangkiling.


Bukit Tangkiling cocok sekali bagi wisatawan yang gemar mendaki, ditempuh dengan jalan menanjak kurang lebih 30 menit menuju puncak bukit, kita disuguhkan pemandangan kota Palangka Raya dari kejauhan dan hijaunya hutan tropis Kalteng.


Pengelola wisata Batu Banama mengatakan, untuk hari libur pengunjung disini lumayan banyak dari lokal maupun dari luar Palangka Raya.


Buka juga : Wisata Air Hitam Kota Palangka Raya Akan Kembali Dibuka


“Hari-hari libur dan hari besar juga ramai, kita disini juga menyediakan pendopo besar bisa dipakai untuk acara-acara, tinggal reservasi digerbang depan juga bisa, untuk fasilitas umum lainnya sudah disiapkan berupa kamar mandi dan toilet,” ungkapnya.


Dibalik eksotisnya, wisata Bukit Tangkiling menyimpan mitos turun temurun cerita rakyat suku Dayak Kalteng.


Di Bukit Tangkiling terdapat sebuah batu yang berbentuk seperti perahu. Konon ceritanya pada dahulu kala batu ini adalah sebuah perahu yang berubah menjadi batu (Basaluh bahasa setempat), seorang anak lari dari rumah setelah besar menjadi saudagar Kapal menikahi ibu kandungnya yang cantik dan awet muda. 


Namun ketika si ibu mengetahui bahwa suaminya adalah anak kandungnya sendiri, sentak si ibu terkejut dan mengungkapkan keadaan sebenarnya.Tapi si anak tidak percaya dipikirnya hal mustahil ibunya masih sangat muda. 


Baca juga : Daya Tarik Taman Nasional Sabangau


Maka diadakan lah sebuah ritual upacara adat untuk membuktikan kebenaran tersebut, di tengah upacara turunlah hujan lebat dengan badai besar dan petir silih berganti menyambar, oleh Murka Yang Maha kuasa karena terjadinya sebuah pali (pantangan) perahu si anak tiba-tiba berubah menjadi batu, dengan dia terjebak di dalamnya.


Begitu sepenggal ceritanya, jadi mitosnya bukit beserta daratan sekitar Bukit Tangkiling dipercaya terbentuk dari kutukan, hampir mirip cerita dengan Sangkuriang dari tanah Sunda. 


Kalau kita berkunjung ke wisata Bukit Tangkiling, di lereng bukit kita akan menemui sebuah batu besar mirip perahu yang disebut Batu banama, pada sekitar batu bisa ditemui banyaknya sandung (berbentuk rumah betang kecil tempat meletakkan sesajen untuk para leluhur, bagi Agama Kaharingan Kepercayaan setempat). 


Kamu yang belum pernah ke wisata Bukit Tangkiling, kami recomended sekali, rasakan petualangan sebagian kecil alam Kalimantan. #LiputanSbm


Penulis : Daerobi


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda