Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo,
menilai Rakor ini sebagai momen strategis untuk mengonsolidasikan visi dan misi
pembangunan pendidikan antara pemerintah pusat dan daerah. “Kehadiran lengkap
seluruh kepala daerah atau perwakilannya, serta kepala dinas pendidikan,
menunjukkan kita satu arah dan satu tekad untuk memajukan pendidikan,” ujarnya.
Menurut Reza, dua program prioritas Presiden RI Prabowo
Subianto menjadi landasan utama dalam membenahi sektor pendidikan: Digitalisasi
Pendidikan dan Revitalisasi Sekolah. Kedua program ini dinilai sangat relevan
dengan kebutuhan daerah, terutama dalam menjembatani kesenjangan kualitas
pendidikan antara wilayah pedesaan dan perkotaan.
Ia menegaskan bahwa salah satu tantangan utama saat ini
adalah mewujudkan sistem pembelajaran yang merata di seluruh pelosok Kalteng.
“Tahun ini, alokasi untuk Kalimantan Tengah dari pusat sedang dibahas, dan
mudah-mudahan akan segera diputuskan oleh Pak Menteri,” tambahnya.
Selain itu, Reza mengungkapkan bahwa pihaknya sedang
menyusun kebijakan terkait penggunaan gadget di lingkungan sekolah. Kebijakan
ini bertujuan menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan
kedisiplinan dalam proses belajar mengajar. “Anak-anak boleh membawa gadget,
tapi penggunaannya harus diatur dengan bijak. Tidak di ruang kelas,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI,
Abdul Muti, turut menyampaikan apresiasi terhadap berbagai inisiatif pendidikan
yang telah dijalankan di Kalimantan Tengah. Ia juga memberikan dorongan agar
penguatan kapasitas guru menjadi prioritas yang berkelanjutan.
Reza mengakui bahwa pesan Menteri tersebut akan menjadi
motivasi besar untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan. “Kapasitas guru
adalah kunci. Pak Menteri sangat mendorong agar ini terus ditingkatkan,
termasuk pelatihan dan pengembangan kompetensi,” ujar Reza sebagaimana dilansir
web resmi disdik kalteng.
Lebih jauh, Rakor ini juga menjadi sarana evaluasi sekaligus
perumusan langkah strategis ke depan. Para kepala dinas pendidikan menyampaikan
laporan kondisi masing-masing daerah serta merumuskan upaya kolaboratif untuk
menghadapi tantangan pendidikan, terutama terkait infrastruktur dan
aksesibilitas.
Komitmen lintas level pemerintahan untuk memperkuat sistem
pendidikan inklusif dan berdaya saing menjadi poin utama dalam Rakor tersebut.
Diharapkan, kesepakatan yang dihasilkan bisa diimplementasikan secara konkret
dalam waktu dekat.
Dengan terselenggaranya Rakor ini, Kalimantan Tengah menunjukkan keseriusannya dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan adaptif terhadap dinamika zaman. Sinergi pusat dan daerah menjadi kunci dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda di Bumi Tambun Bungai.