LIPUTANSBM.COM, GUNUNG MAS – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten
Gunung Mas, Iceu Purnamasari, S.I.P., wakil dari Daerah Pemilihan Gunung Mas 1
(Sepang, Kurun, dan Mihing Raya), menyampaikan berbagai tantangan yang masih
dihadapi dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di wilayahnya. Jumat,
27/06/2025.
Dalam wawancara melalui aplikasi WhatsApp pada Kamis (26/06), Iceu mengungkapkan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat menjadi kendala utama. Hal tersebut dipicu oleh pemahaman dan persepsi yang masih minim terhadap manfaat program KB, serta terbatasnya pengalaman kader di lapangan.
“Pemahaman masyarakat masih sangat rendah, dan tenaga kader di lapangan belum cukup terlatih untuk menjangkau seluruh wilayah," ungkapnya.
Selain itu, keterbatasan anggaran, kondisi geografis yang menantang, serta belum meratanya kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hambatan tambahan. Ia juga menyoroti fenomena pernikahan dan kehamilan usia muda, serta kurangnya edukasi mengenai tumbuh kembang anak, yang menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Terkait dengan ketersediaan tenaga penyuluh KB, saat ini terdapat 22 orang penyuluh untuk melayani 127 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Gunung Mas. Namun, sembilan di antaranya telah diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan masih menunggu surat keputusan dari pemerintah daerah. Dengan demikian, penyuluh aktif yang tersisa hanya berjumlah 13 orang.
“Idealnya, kita membutuhkan 52 orang penyuluh agar layanan bisa optimal,” jelas Iceu, politisi dari Partai Golkar. Ia berharap pemerintah pusat melalui BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah dapat memberikan tambahan kuota tenaga PKB atau PLKB guna memaksimalkan pelaksanaan program KB di Gunung Mas.
Menjelang peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni, Iceu juga mengajak seluruh keluarga untuk semakin bijak dalam merencanakan kehidupan keluarga.
“Mari kita pertimbangkan kemampuan ekonomi, kesehatan, dan kebutuhan keluarga sebelum mengambil keputusan. Dengan dukungan semua pihak, kita bisa mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan bahagia.”
Peringatan ini diharapkannya menjadi momentum kolaboratif antara pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Gunung Mas.