![]() |
Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Sirajul Rahman. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Hampir seluruh desa di wilayah perbatasan Kalimantan Tengah masih berkutat dengan persoalan klasik seperti jalan rusak, jembatan tak layak, dan fasilitas pendidikan terbatas.
Kondisi itu terungkap dari hasil kunjungan reses Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Sirajul Rahman, di daerah pemilihannya, Jumat (15/8/2025).
Menurut Sirajul, usulan masyarakat setiap kali reses selalu berulang: peningkatan infrastruktur dasar. Mulai dari perbaikan jalan, pembangunan jembatan, hingga jalan tembus dari desa menuju kota.
“Peningkatan kualitas jalan sangat penting karena akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Jalur darat umumnya lebih cepat dibandingkan jalur sungai, sehingga biaya transportasi untuk membawa hasil pertanian dan perkebunan bisa lebih efisien,” tegasnya.
Ia menekankan, pembangunan jalan bukan sekadar membuka akses, tetapi juga menentukan kesejahteraan warga desa. Dengan jalur darat yang memadai, arus barang dan jasa bisa lancar, peluang ekonomi pun terbuka lebih luas.
Tak hanya soal infrastruktur, Sirajul juga menyoroti lemahnya pembangunan sumber daya manusia.
Di Dapil IV, sektor pendidikan masih jauh dari ideal, baik dari sisi kualitas pengajar maupun pemerataan sarana.
“Pendidikan yang berkualitas akan membentuk karakter, etika, dan moral generasi muda. Ini juga menjadi langkah preventif terhadap kenakalan remaja dan kriminalitas di pedesaan,” ujarnya.
Sirajul menilai, kemajuan daerah perbatasan hanya mungkin dicapai jika pembangunan infrastruktur dan pendidikan berjalan seiring.
Karena itu, ia mendesak pemerintah daerah menempatkan kedua sektor ini sebagai prioritas dalam perencanaan pembangunan.
Pewarta : Antonius Sepriyono