![]() |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kembali menunjukkan solidaritasnya.
Kamis (11/12/2025) pagi, serangkaian bantuan kemanusiaan resmi dilepas untuk membantu masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah berjuang memulihkan diri dari bencana alam.
Pelepasan bantuan dilakukan di Halaman Kantor Gubernur Kalteng oleh Gubernur Agustiar Sabran, didampingi Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, Pangdam XXII/Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin, serta Kepala Badan Intelijen Daerah. Suasana haru dan kebersamaan tampak mewarnai prosesi pelepasan tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata nilai-nilai gotong royong serta rasa persaudaraan yang selama ini mengakar kuat dalam falsafah Huma Betang.
"Ini adalah bukti bahwa Kalimantan Tengah hadir untuk meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita di Sumatera," ujar Gubernur.
Ia menambahkan, bantuan yang terhimpun bukan hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari seluruh elemen masyarakat Kalteng sebuah gambaran kepedulian kolektif yang mengalir tanpa diminta.
“Bantuan yang terkumpul merupakan sumbangsih tulus dari seluruh elemen masyarakat Kalimantan Tengah. Mulai dari Forkopimda, ASN, mahasiswa, pelajar, perbankan, dunia usaha, ormas, hingga masyarakat umum,” tuturnya.
“Semoga seluruh bantuan yang kita kirimkan ini dapat sedikit meringankan beban dan mempercepat pemulihan di wilayah yang terdampak," tambahnya.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S. Ampung, merinci total bantuan yang berhasil dikumpulkan. Bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng tercatat mencapai Rp3,9 miliar. Donasi dari ASN, tenaga kontrak, serta siswa SMA/SMK Pemprov Kalteng berjumlah Rp745,7 juta.
Bantuan berupa barang juga disalurkan, masing-masing dari Pemprov Kalteng senilai Rp50 juta, Bank Kalteng Rp700 juta, Bank Indonesia bersama 15 bank sebesar Rp20 juta, serta dari Polda Kalteng berupa barang senilai Rp600 juta. Selain itu, mahasiswa turut memberikan kontribusi sebesar Rp129,5 juta.
Secara keseluruhan, total bantuan yang dikirim ke tiga provinsi tersebut mencapai Rp9.145.223.600.
Leonard menegaskan bahwa bencana yang terjadi telah membawa dampak luas terhadap kehidupan warga di sana.
“Dampak bencana bukan hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga memaksa ribuan warga mengungsi serta kehilangan mata pencaharian,” katanya.
Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan sekaligus menjadi simbol bahwa semangat persaudaraan antar daerah tidak pernah padam, terutama ketika musibah datang melanda.
Pewarta : Antonius Sepriyono



