Foto: konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS) di Ruang Vicon BPS Kalteng. |
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, Akhmad Tantowi dalam konferensi pers BRS menyampaikan bahwa pada bulan Oktober 2023, gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mengalami inflasi sebesar 0,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,07.
“Dari 90 kota yang memiliki IHK, 69 kota mengalami inflasi, sedangkan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 1,00 persen dengan IHK sebesar 114,36, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,08 persen dengan IHK sebesar 118,61,” katanya.
Inflasi di gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Oktober 2023 disebabkan oleh peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok, antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,31 persen), kelompok transportasi (0,88 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,50 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran (0,13 persen), kelompok kesehatan (0,12 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,10 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,08 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen), dan kelompok pendidikan (0,03 persen).
Inflasi tahun kalender (Oktober 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mencapai 2,10 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 2,51 persen.
“Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2023 antara lain beras, daging ayam ras, bensin, cabai rawit, ikan nila, kacang panjang, angkutan udara, ikan baung, ikan gabus, dan kentang,” jelasnya.
Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Oktober 2023 antara lain bawang merah, telur ayam ras, bawang putih, ikan layang/ikan benggol, terong, minyak goreng, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, telepon seluler, ikan lele, dan baju muslim wanita.
Pewarta : Antonius Sepriyono