Inflasi di Kalteng Desember 2024 Capai 1,03 Persen, Sukamara Tertinggi - Liputan Sbm

Nusantara Baru Indonesia Maju

Nusantara Baru Indonesia Maju

02 January 2025

Inflasi di Kalteng Desember 2024 Capai 1,03 Persen, Sukamara Tertinggi

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti saat menyampaikan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Ruang Vicon BPS setempat. 
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah melaporkan tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di wilayah itu mencapai 1,03 persen pada Desember 2024. Angka ini tercatat dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,64.

Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, mengungkapkan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,19 persen dengan IHK 108,03.

Sementara, Kota Palangka Raya mencatat inflasi terendah, yakni 0,88 persen dengan IHK 106,09.

"Inflasi tahun ke tahun ini dipicu oleh kenaikan harga di sejumlah kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau yang naik 1,71 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya bahkan mencatat kenaikan tertinggi, yakni 5,17 persen," ujar Agnes dalam konferensi pers di Ruang Vicon BPS Kalteng, Kamis (2/1/2025).

Selain itu, kelompok pendidikan juga mengalami peningkatan cukup signifikan, yakni 2,21 persen. Sektor lain yang menyumbang inflasi adalah kelompok kesehatan (1,21 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,54 persen), pakaian dan alas kaki (0,42 persen), serta perlengkapan rumah tangga (0,26 persen).

Namun, beberapa kelompok pengeluaran justru mengalami penurunan indeks, seperti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (-0,16 persen), transportasi (-1,96 persen), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (-0,07 persen).

Agnes juga menambahkan bahwa tingkat inflasi bulanan (month-to-month/mom) Desember 2024 tercatat sebesar 0,48 persen, sedangkan inflasi sejak awal tahun (year-to-date/ytd) berada pada angka 1,03 persen.

Agnes menyebut, BPS akan terus memantau perkembangan harga untuk memberikan gambaran yang akurat terkait kondisi ekonomi masyarakat di Kalimantan Tengah.

Dengan perkembangan ini, pemerintah daerah diharapkan mampu mengantisipasi dampak inflasi, khususnya pada sektor-sektor yang berdampak langsung terhadap kebutuhan masyarakat. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda