![]() |
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo saat menyampaikan sambutan Gubernur Kalteng di kegiatan FGD yang diselenggarakan HMI. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalteng.
FGD yang dihelat HMI Kalteng itu mengusung tema yang berani dan futuristik: “HMI Sebagai Pelopor Transformasi Ekonomi Pemuda: Inovasi, Kolaborasi dan Keamanan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Di hadapan para mahasiswa dan tamu undangan, Wagub Edy Pratowo membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Tengah.
Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif HMI yang dinilainya sangat relevan di tengah tantangan zaman yang terus berubah cepat.
“Indonesia Emas 2045 ini bukan angan-angan melainkan cita-cita besar bangsa yang hanya bisa dicapai dengan kerja keras, kebersamaan, dan visi yang kuat. Kuncinya adalah para pemuda yaitu generasi yang hari ini sedang ditempa, dididik, dan dibimbing,” tegas Edy.
Tak hanya mengedepankan aspek ekonomi, Edy juga menyinggung pentingnya kearifan lokal sebagai fondasi membangun masa depan.
Nilai-nilai budaya Kalimantan Tengah seperti Huma Betang dan Belom Bahadat disebutnya sebagai filosofi hidup yang mampu memperkuat kolaborasi antargenerasi.
“Saya menaruh harapan besar kepada para pemuda, khususnya kader HMI, untuk menjadi agen transformasi ekonomi di Kalimantan Tengah di tengah era disrupsi, digitalisasi, dan perubahan global yang sangat cepat ini,” ucapnya.
Edy menambahkan, Kalimantan Tengah memiliki semua prasyarat untuk melesat: kekayaan sumber daya alam, posisi geografis yang strategis, hingga SDM muda yang terus berkembang.
Namun semua itu, katanya, harus dimanfaatkan dengan visi yang jelas dan semangat gotong royong.
Sementara itu, Ketua Badko HMI Kalteng, Restu Rangga Wicaksono, menyentil kesadaran kolektif peserta lewat pesan reflektif.
Ia mengutip Benazir Bhutto, tokoh perempuan Pakistan yang dikenal gigih di panggung politik.
“Kapal paling indah saat berlabuh di pelabuhan karena kilaunya, namun tujuan sejati kapal adalah mengarungi lautan dan menghadapi gelombang. Demikian pula kita sebagai pemuda. Kita bukan hanya hadir di forum-forum, tetapi harus siap menjawab tantangan zaman, menjadi pelanjut semangat para pahlawan, dan mengarungi samudra kehidupan dengan keberanian dan visi,” ujar Restu.
Diskusi ini menghadirkan panelis dari lintas sektor dari kamar dagang hingga kampus. Hadir di antaranya Ketua Umum KADIN Kalteng Rahmad Nasution Hamka, Anggota DPRD sekaligus Ketua HIPKA Kalteng Junaidi, serta akademisi dan Guru Besar Universitas Palangka Raya, Andrie Elia Embang.
Diskusi berlangsung intens, sesekali diselingi canda, tapi tak lepas dari benang merah: masa depan Kalimantan Tengah harus dibentuk oleh pemuda. Bukan hanya sebagai slogan, tapi sebagai gerakan nyata.
Pewarta : Antonius Sepriyono