Liputan Sbm

21 December 2025

Belasan Ribu Warga Ikuti Kodam Run di Palangka Raya Peringati Hari Bela Negara dan Hari Juang TNI AD

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Ribuan warga memadati pusat Kota Palangka Raya dalam kegiatan Kodam Run yang digelar Kodam XXII/Tambun Bungai. Ajang lari massal ini diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Bela Negara (HBN) sekaligus Hari Juang TNI Angkatan Darat, Minggu (21/12/2025).

Panglima Kodam XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Zainul Arifin, S.A.P., M.Sc., mengatakan bahwa Kodam Run tidak hanya menjadi perayaan hari besar nasional, tetapi juga sarana membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat.

“Untuk kegiatan hari ini, kami laksanakan dalam rangka Hari Juang TNI AD dan sekaligus memperingati Hari Bela Negara,” ujar Zainul.

Antusiasme peserta terlihat tinggi. Tercatat, sekitar 12.000 peserta turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, terdiri atas masyarakat umum, prajurit TNI, dan anggota Polri.

“Peserta dari masyarakat umum kurang lebih 9.000 orang, sementara dari TNI dan Polri sekitar 3.000. Jadi total hampir 12.000 peserta mengikuti Kodam Run hari ini,” ungkapnya.

Zainul menegaskan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menggerakkan dan memotivasi masyarakat Kalimantan Tengah agar semakin gemar berolahraga.

Menurut dia, kesehatan fisik merupakan fondasi penting untuk mendukung produktivitas dan aktivitas sehari-hari.

“Maksud dan tujuannya adalah untuk menyemangatkan masyarakat Kalimantan Tengah supaya berolahraga. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa beraktivitas secara maksimal,” jelasnya.

Kegiatan Kodam Run juga mendapat apresiasi dari Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran, yang hadir sekaligus membuka secara resmi acara tersebut.

Ia menilai kegiatan semacam ini memiliki dampak positif bagi masyarakat, baik dari sisi kesehatan maupun kebersamaan.

“Kami tentu bangga dan sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin giat berolahraga dan menerapkan pola hidup sehat,” kata Agustiar.

Selain menjadi ajang olahraga, Kodam Run juga menjadi ruang interaksi antara TNI dan masyarakat, sekaligus memperkuat semangat kebangsaan dan persatuan dalam bingkai peringatan hari-hari bersejarah nasional.

Pewarta : Antonius Sepriyono

20 December 2025

Apel Operasi Lilin Telabang 2025 Digelar, Pengamanan Nataru Resmi Dimulai di Kalteng

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama jajaran kepolisian dan unsur terkait menyatakan kesiapan penuh dalam mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Komitmen tersebut ditandai dengan kehadiran Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran pada Apel Gelar Pasukan Operasi “Lilin Telabang” Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Barigas Polda Kalteng, Jumat (19/12/2025).

Apel gelar pasukan ini menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan personel, sarana, dan sinergi lintas instansi dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman, tertib, dan kondusif selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kalimantan Tengah.

Amanat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dibacakan Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan menekankan bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru merupakan agenda nasional yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Momentum ini dimanfaatkan masyarakat untuk beribadah, berkumpul, dan berlibur bersama keluarga, sehingga berdampak pada meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Tengah.

“Sejalan dengan peningkatan mobilitas tersebut berdasarkan surat Kementerian Perhubungan potensi pergerakan masyarakat pada Nataru tahun 2025 diperkirakan mencapai 119,5 juta orang meningkat sebesar 7,97% atau 8,83 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Iwan.

Selain lonjakan mobilitas, tantangan pengamanan Nataru tahun ini juga diperberat oleh faktor cuaca. Berdasarkan informasi BMKG, terdapat tiga sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Kondisi ini beriringan dengan puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung pada November 2025 hingga Februari 2026, sehingga meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.

“Ini tentunya menuntut kesiapsiagaan yang lebih tinggi sehingga pelayanan Nataru tahun ini harus dilaksanakan secara ekstra dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mulai dari pengamanan pelayanan hingga respon cepat terhadap berbagai permasalahan di lapangan demi memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," lanjutnya.

Operasi Lilin Telabang Tahun 2025 akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Operasi ini melibatkan personel gabungan dari Polri, TNI, serta berbagai instansi terkait lainnya.

Dalam rangka mendukung kelancaran perayaan Natal, Polri bersama stakeholder terkait telah melakukan pemetaan terhadap berbagai potensi gangguan, baik di bidang keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas), maupun potensi gangguan kamtibmas lainnya.

Pengamanan ibadah Natal menjadi salah satu prioritas utama, dengan memastikan seluruh lokasi ibadah telah disterilisasi serta melibatkan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan sebagai wujud nyata toleransi beragama.

“Ancaman terorisme juga menjadi tantangan yang serius, untuk itu kedepankan deteksi dini dan preventif untuk mencegah pelaku teror melancarkan serta lakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah agar kita dapat memastikan tidak ada letupan sekecil apapun dalam melaksanakan ibadah natal atau malam pergantian tahun," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh personel gabungan yang terlibat, mulai dari unsur TNI-Polri hingga instansi pendukung seperti BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.

Gubernur menegaskan bahwa keberhasilan pelayanan dan pengamanan Nataru merupakan tanggung jawab bersama, sehingga solidaritas dan sinergi antarinstansi harus terus diperkuat sebagai kunci utama kesuksesan pelaksanaan operasi.

“Kepada seluruh personel saya berpesan agar senantiasa menjaga kesehatan jadikan pelayanan nataru sebagai sebuah kebanggaan dan niatkan setiap pelaksanaan tugas-tugas sebagai ladang ibadah," ucap Gubernur.

Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Telabang 2025 juga dirangkai dengan penyematan pita sebagai tanda resmi dimulainya operasi.

Selain itu, dibacakan pula Deklarasi Mendukung Perayaan Natal dan Tahun Baru yang diwakili oleh organisasi kepemudaan lintas iman, antara lain GP Ansor, GP Muhammadiyah, BANSER, GAMKI, Pemuda Katolik, serta dilanjutkan dengan penandatanganan persetujuan deklarasi oleh Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, Pangdam, dan Kabinda.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Pemuda Lintas Iman di Kalteng Deklarasikan Komitmen Jaga Kerukunan Jelang Natal dan Tahun Baru

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Organisasi kepemudaan (OKP) lintas iman di Kalimantan Tengah (Kalteng) mendeklarasikan komitmen bersama untuk mendukung kelancaran perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Deklarasi tersebut digelar di Mapolda Kalimantan Tengah, Jumat (19/12/2025), sebagai wujud nyata peran pemuda dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalteng, Dorothea S. Jasi, menegaskan bahwa pemuda lintas iman di Bumi Tambun Bungai memiliki tekad kuat untuk terus merawat harmoni sosial di tengah keberagaman.

“Kami, organisasi kepemudaan lintas iman di Kalimantan Tengah, berkomitmen menjaga toleransi serta kerukunan antarumat beragama. Ini adalah tanggung jawab bersama demi terciptanya kehidupan masyarakat yang damai,” ujar Jasi.

Dalam deklarasi tersebut, OKP lintas iman menyampaikan sejumlah poin komitmen, antara lain menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Kalimantan Tengah, menjamin keamanan dan kenyamanan ibadah bagi umat beragama yang merayakan hari besar keagamaan, serta memperkuat solidaritas sosial dengan menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan intoleransi.

Selain itu, para pemuda lintas iman juga mengajak seluruh elemen masyarakat Kalimantan Tengah untuk bersama-sama menciptakan suasana perayaan Natal dan Tahun Baru yang aman, damai, serta penuh sukacita.

Jasi berharap, deklarasi ini tidak hanya menjadi simbol komitmen, tetapi juga diwujudkan melalui tindakan nyata di lapangan, khususnya dalam mendukung aparat keamanan menjaga kondusivitas selama perayaan Nataru.

“Dengan kebersamaan dan semangat toleransi, kami yakin perayaan Natal dan Tahun Baru di Kalimantan Tengah dapat berjalan dengan aman, lancar, dan membawa kedamaian bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

19 December 2025

UMP Kalteng 2026 Resmi Naik, Tembus Rp3,68 Juta

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah resmi menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Kalimantan Tengah Tahun 2026.

Penetapan tersebut ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44/477/2025 yang ditandatangani Gubernur Kalteng Agustiar Sabran pada 19 Desember 2025.

Keputusan ini menjadi dasar hukum pemberlakuan upah minimum bagi pekerja dan buruh di seluruh wilayah Kalimantan Tengah mulai 2026, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan dunia usaha.

Dalam SK tersebut, UMP Kalimantan Tengah 2026 ditetapkan sebesar Rp3.686.138 per bulan. Angka ini naik Rp212.516 dibandingkan UMP 2025 atau meningkat 6,12 persen.

Kenaikan tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian daerah, laju inflasi, serta kebutuhan hidup layak pekerja.

Selain UMP, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga menetapkan UMSP 2026 untuk sektor-sektor tertentu. Pada sektor pertambangan, UMSP ditetapkan sebesar Rp3.714.130 per bulan, atau naik Rp214.130 dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, UMSP sektor perkebunan kelapa sawit ditetapkan sebesar Rp3.692.907 per bulan, meningkat Rp212.906 atau 6,12 persen dari UMSP 2025.

Penetapan besaran UMP dan UMSP tersebut didahului oleh Sidang Dewan Pengupahan Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar pada Kamis (18/12/2025) di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng. Sidang ini bertujuan untuk menghitung dan merumuskan usulan upah minimum tahun 2026.

Sidang Dewan Pengupahan dihadiri unsur pemerintah, pengusaha, serta serikat pekerja, termasuk Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan seluruh anggota Dewan Pengupahan Provinsi Kalteng.

Melalui proses diskusi, koordinasi, dan konsolidasi penghitungan, Dewan Pengupahan menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur Kalteng.

Seluruh proses penetapan upah minimum mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Kebijakan pengupahan ini selaras dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Bermartabat sebagai bagian dari kontribusi daerah menuju Indonesia Emas 2045.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Sambut HKSN 2025, Dinsos Palangka Raya Dorong Gotong Royong dan Empati Sosial




LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang jatuh setiap 20 Desember, Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, H. Riduan, SKM, M.M.Kes., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menumbuhkan semangat saling membantu sebagai fondasi kehidupan sosial yang adil dan berkeadaban pada peringatan HKSN Tahun 2025.

Hal tersebut disampaikannya saat diwawancarai melalui aplikasi WhatsApp pada Jumat, 19/12/2025, sehari menjelang peringatan HKSN yang diperingati secara nasional setiap 20 Desember. Dalam keterangannya, H. Riduan menegaskan bahwa makna saling membantu dalam konteks Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah kepedulian tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, status sosial, kondisi fisik, maupun ekonomi.

“Saling membantu merupakan bentuk empati dan kepedulian sosial, di mana kita mampu merasakan kesulitan orang lain dan tergerak untuk bertindak, baik melalui tenaga, pikiran, waktu, maupun materi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, nilai gotong royong dan kebersamaan harus terus diperkuat karena persoalan sosial bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Dengan semangat kesetiakawanan sosial yang dihidupkan setiap 20 Desember, kesenjangan sosial dapat ditekan dan kesejahteraan bersama dapat diwujudkan.

Menurutnya, kesetiakawanan sosial juga berperan penting dalam menumbuhkan persatuan dan keharmonisan sosial. “Saling membantu akan mempererat hubungan sosial dan menciptakan masyarakat yang rukun, berdaya, serta berkeadilan,” tambahnya.

Dalam rangkaian menyambut Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2025 yang diperingati pada 20 Desember, Dinas Sosial Kota Palangka Raya telah melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain penyaluran alat bantu bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) penyandang disabilitas, pemberian bimbingan fisik, mental, sosial, dan spiritual, penyaluran bantuan atensi, serta anjangsana dan bakti sosial di panti rehabilitasi sosial gangguan kejiwaan JAM dan Borneo. Selain itu, bakti sosial juga dilakukan di sekolah rakyat, rumah singgah, PSBR Majar Tabela, serta peringatan Hari Disabilitas.

Untuk layanan khusus bagi penyandang disabilitas dan lansia, Dinas Sosial Kota Palangka Raya mengunggulkan program MAHAGA PAHARI, yang difokuskan bagi PPKS lansia dan disabilitas. Sementara itu, berbagai bantuan Pemerintah Kota Palangka Raya yang disalurkan melalui Dinas Sosial meliputi bantuan sosial permakanan, alat bantu disabilitas dan lansia, bantuan hibah bagi LKS atau panti, bantuan bagi korban bencana, bantuan sosial tak terencana bagi PPKS, kepesertaan BPJS PBI, serta bantuan dukungan hidup layak.

Ia menambahkan, masyarakat yang membutuhkan layanan sosial dapat melapor melalui RT/RW dan kelurahan setempat, menghubungi call center maupun media sosial Dinas Sosial, atau datang langsung ke kantor Dinas Sosial Kota Palangka Raya.

Di akhir keterangannya, H. Riduan mengapresiasi peran para relawan sosial yang dikenal sebagai pilar-pilar kesejahteraan sosial. “Semangat para relawan luar biasa. Kami sangat terbantu oleh kawan-kawan relawan dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Jangan pernah berhenti peduli dan berbagi, karena berbagi itu tidak pernah rugi,” pungkasnya.

 

Silaturahmi Wagub Kalteng dan Wakil Ketua DPR RI Bahas Pembangunan dan Stabilitas Daerah

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo, mewakili Gubernur Agustiar Sabran, menghadiri silaturahmi bersama Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kapuas, Kamis (18/12/2025).

Kehadiran Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dan Wakil Gubernur Edy Pratowo disambut hangat oleh Bupati Kapuas Wiyatno beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Kapuas.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mendorong percepatan pembangunan daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Kapuas Wiyatno menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan perhatian Wakil Ketua DPR RI terhadap Kabupaten Kapuas.

Ia menegaskan, dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan, khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Terima kasih atas kunjungan, perhatian, dan dukungan dari Wakil Ketua DPR RI ke Kabupaten Kapuas. Hal ini tentu sangat berarti bagi kami, terutama dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wiyatno.

Pada kesempatan tersebut, Wiyatno juga memaparkan arah dan rencana pembangunan Kabupaten Kapuas ke depan, dengan fokus pada penguatan sektor infrastruktur yang akan menjadi prioritas pada tahun 2026.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran melalui Wakil Gubernur Edy Pratowo menekankan posisi strategis Kalimantan Tengah sebagai provinsi terluas di Indonesia, bahkan lebih luas dari Pulau Jawa, dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

“Kalimantan Tengah memiliki potensi besar di berbagai sektor, mulai dari perkebunan, pertambangan, kehutanan, hingga pertanian. Karena itu, kami sangat berharap dukungan penuh dari Bapak Wakil Ketua DPR RI agar pembangunan di Kalimantan Tengah dapat berjalan lebih cepat, optimal, dan berkelanjutan demi kesejahteraan rakyat,” kata Edy Pratowo.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyatakan komitmennya untuk menyampaikan berbagai persoalan dan kebutuhan pembangunan daerah kepada pemerintah pusat.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga stabilitas menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Adies Kadir mengingatkan perlunya perhatian serius terhadap pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, kelancaran arus transportasi, serta langkah antisipatif terhadap potensi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Upaya tersebut, menurutnya, dapat dilakukan melalui pelaksanaan pasar murah, penyaluran bantuan pangan, dan inspeksi mendadak ke pasar-pasar.

Silaturahmi tersebut ditutup dengan penyerahan plakat dari Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir kepada Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas sambutan dalam kunjungan kerja di Kabupaten Kapuas.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Vonis Seumur Hidup untuk Pembunuh Nurmaliza, Keluarga Korban Nyatakan Puas



LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA — Pengadilan Negeri (PN) Palangka Raya menjatuhkan vonis pidana penjara seumur hidup kepada Alvaro Jordan Zwageri, terdakwa kasus pembunuhan terhadap Nurmaliza, dalam sidang putusan yang digelar pada Kamis (18/12/2025).

Putusan dibacakan Ketua Majelis Hakim Sri Hasnawati, yang menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, termasuk janin yang tengah dikandung korban.

Majelis hakim menilai perbuatan terdakwa memenuhi unsur pembunuhan dengan kekerasan yang disengaja. Atas putusan tersebut, majelis memerintahkan Alvaro tetap berada dalam tahanan untuk menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Usai persidangan, orang tua korban, Sarfudin, menyampaikan rasa puas atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim. Menurutnya, putusan tersebut telah mencerminkan rasa keadilan bagi keluarga korban.

“Kami dari pihak keluarga sangat puas dengan keputusan hakim,” ucap Sarfudin kepada awak media.

Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), terungkap bahwa terdakwa dan korban menjalin hubungan sejak April 2024 dan mulai tinggal bersama di sebuah kamar kos di Kelurahan Menteng sejak Desember 2024. Pada Februari 2025, terdakwa mengetahui korban tengah mengandung janin berusia lima bulan.

Sejak saat itu, hubungan keduanya kerap diwarnai pertengkaran yang disertai kekerasan fisik. Puncaknya terjadi pada 10 Mei 2025, ketika terdakwa mencekik korban hingga meninggal dunia.

Hasil otopsi menyimpulkan korban meninggal akibat mati lemas, sementara janin dalam kandungan tidak dapat diselamatkan.

Setelah melakukan pembunuhan, terdakwa membuang jasad korban menggunakan mobil Toyota Avanza warna abu-abu dengan nomor polisi KH 1288 AH ke pinggir Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di Desa Garung, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau.

Dengan putusan tersebut, perkara pembunuhan yang sempat menyita perhatian publik ini resmi berakhir di tingkat pengadilan, dengan terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya melalui hukuman penjara seumur hidup.

Pewarta: A. Sidik

18 December 2025

Muswil PKB Digelar di Palangka Raya, Lima Nama Mencuat sebagai Calon Ketua



LIPUTANSBM.COM, Palangka Raya – Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Tengah digelar di Hotel Luwansa, Palangka Raya pada, Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi PKB dalam menentukan arah kepemimpinan partai untuk lima tahun ke depan.

Dalam Muswil tersebut, sedikitnya lima nama mencuat sebagai calon Ketua DPW PKB Kalimantan Tengah. Mereka adalah Habib Ismail, Rahmanto Muhidin, Wiwin Susanto, H. Gogo Purman Jaya, serta Pipit Setyorini.

Salah satu kandidat, Rahmanto Muhidin, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Murung Raya, menjelaskan bahwa Muswil merupakan forum strategis dalam menyiapkan kepemimpinan partai ke depan. Ia menyebutkan bahwa pelantikan ketua terpilih direncanakan akan dilaksanakan pada Januari 2026, kemungkinan pada akhir bulan.

“Sebagai kader, tentu kita harus siap. Partai politik adalah lembaga yang didesain oleh undang-undang untuk melahirkan kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional, baik di legislatif maupun eksekutif,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa partai politik merupakan instrumen utama dalam mencetak pemimpin. Oleh karena itu, tugas besar partai adalah membangun kepercayaan masyarakat melalui program-program kerja yang nyata dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Menurut Rahmanto, PKB memandang kekuasaan bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai sarana atau jembatan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. “Kekuasaan itu bukan tujuan. Tujuan akhir kita adalah mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kalimantan Tengah,” tegasnya.

Ia menambahkan, kekuasaan baik di legislatif maupun eksekutif hanyalah alat untuk mewujudkan cita-cita tersebut melalui kebijakan dan program yang pro-rakyat.

Muswil PKB Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat menghasilkan kepemimpinan yang solid, visioner, serta mampu menjawab tantangan pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

 Pewarta: Margaretha F

Legislator Gerindra Iwan Kurniawan Ajak Masyarakat dan Generasi Muda Perkuat 4 Pilar Kebangsaan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Senin (22/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka. 

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat. 

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono 

Legislator Gerindra: Masyarakat dan Generasi Muda Kunci Persatuan di Tengah Perubahan Zaman

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Senin (15/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka. 

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat. 

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono 

Sosialisasi 4 Pilar di Palangka Raya, Iwan Kurniawan Soroti Peran Masyarakat dan Generasi Muda

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Sabtu (13/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Sosialisasi 4 Pilar di Palangka Raya, Iwan Kurniawan Ingatkan Peran Strategis Generasi Muda

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Sabtu (13/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Perkuat Karakter Bangsa Sejak Dini, Iwan Kurniawan Sasar Generasi Muda Lewat Sosialisasi 4 Pilar

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Selasa (9/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka. 

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat. 

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono 

Rawat Pancasila hingga Bhinneka Tunggal Ika, Iwan Kurniawan Sapa Warga Palangka Raya

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Selasa (9/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Hadapi Tantangan Zaman, Iwan Kurniawan Dorong Penguatan 4 Pilar Kebangsaan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Minggu (14/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Iwan Kurniawan: Generasi Muda Penjaga Persatuan Bangsa Lewat 4 Pilar Kebangsaan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Minggu (14/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka. 

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat. 

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono 

Iwan Kurniawan: Generasi Muda Penjaga Persatuan Bangsa Lewat 4 Pilar Kebangsaan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Minggu (21/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka. 

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat. 

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono 

Sosialisasi 4 Pilar, Iwan Kurniawan Tekankan Persatuan di Tengah Tantangan Digital

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Minggu (21/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Iwan Kurniawan Ingatkan Bahaya Disinformasi dan Perpecahan

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Sabtu (20/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Perkuat Nilai Pancasila hingga Bhinneka Tunggal Ika, Iwan Kurniawan Gelar Sosialisasi 4 Pilar

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Semangat kebangsaan kembali digaungkan di Kota Palangka Raya. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, H. Iwan Kurniawan, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Sabtu (20/12/2025).

Di hadapan puluhan peserta dari berbagai kalangan, Iwan membuka kegiatan dengan penekanan bahwa empat pilar tersebut merupakan fondasi utama yang menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita harus menjaga semangat kebersamaan dan persatuan di tengah tantangan global yang semakin kompleks," ujar Iwan dalam sambutannya.

Acara berlangsung hangat dan dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.

Beragam pandangan, pertanyaan, hingga pengalaman sehari-hari turut mewarnai dialog mengenai bagaimana nilai-nilai kebangsaan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Iwan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak boleh berhenti sebagai agenda formal semata.

"Kita ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dan kebhinekaan tetap hidup dan menjadi pedoman bagi generasi muda," ungkapnya menekankan.

Antusiasme juga datang dari peserta. Hendri, salah satu peserta sosialisasi, menyebut kegiatan semacam ini penting untuk terus diperluas agar pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, semakin kuat terhadap esensi kebangsaan Indonesia.

Sosialisasi ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menjaga, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, seiring upaya memperkuat jati diri bangsa di tengah perubahan zaman.

Selain pemaparan materi, kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran video kebangsaan yang menggambarkan perjalanan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Tayangan tersebut semakin menguatkan pesan pentingnya peran setiap warga negara dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.

Iwan Kurniawan juga menyoroti tantangan era digital yang kerap memunculkan disinformasi, ujaran kebencian, serta potensi perpecahan di masyarakat.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menjadikan 4 Pilar Kebangsaan sebagai filter dalam menyikapi setiap informasi.

Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan yang mampu menjaga persatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan sejak dini dinilai sangat penting agar tidak mudah tergerus arus globalisasi yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya bagi peserta yang hadir, tetapi juga dapat disebarluaskan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan demikian, semangat kebangsaan tetap terjaga dan terus tumbuh seiring perkembangan zaman," pungkasnya.

Pewarta : Antonius Sepriyono

Palangka Raya Jadi yang Terbaik di Indonesia, Layanan 112 Raih Penghargaan Nasional Digi Wave 2025



LIPUTANSBM.COM, PALANGKA RAYA   – Pemerintah Kota Palangka Raya sukses mencatatkan tinta emas di tingkat nasional. Layanan Darurat Call Center 112 Kota Palangka Raya resmi dinobatkan sebagai layanan darurat terbaik se-Indonesia dalam ajang Digi Wave 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Kemenangan ini terasa kian spesial karena Palangka Raya berhasil mengungguli kota-kota besar lainnya. Berdasarkan penilaian Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Palangka Raya menempati Peringkat Pertama, diikuti Kota Depok di posisi kedua dan Kota Kendari di posisi ketiga.

Piala penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Komdigi RI, Meutya Hafid, kepada Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, yang hadir mewakili Wali Kota. Raihan ini sekaligus mengukuhkan Palangka Raya sebagai kota/kabupaten pertama di Pulau Kalimantan yang mampu menembus standar tertinggi layanan darurat nasional.

Menanggapi capaian luar biasa tersebut, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyatakan bahwa prestasi ini bukan sekadar keberhasilan teknis, melainkan buah dari sinergi lintas sektor yang telah lama dibangun.

"Prestasi ini adalah hasil kolaborasi dan komitmen bersama. Layanan Darurat 112 merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat, khususnya dalam situasi kedaruratan," tegas Fairid.

Beliau menambahkan bahwa sistem 112 di Palangka Raya dirancang untuk memotong birokrasi penanganan bencana. Dengan koordinasi satu pintu, respon terhadap kebakaran, medis, hingga gangguan keamanan dapat dilakukan secara instan.

Lebih lanjut, Fairid menjelaskan bahwa keunggulan Palangka Raya terletak pada pengembangan yang tidak pernah berhenti. Baik dari segi kecanggihan sistem, kualitas operator, hingga penguatan koordinasi lintas sektor (Forkopimda).

"Kecepatan respons dan ketepatan penanganan menjadi kunci utama. Karena itu, kami terus mendorong peningkatan kapasitas operator dan pemanfaatan teknologi informasi agar layanan 112 benar-benar optimal," jelasnya.

Bagi Pemko Palangka Raya, trofi dari Kementerian Komdigi ini adalah beban tanggung jawab untuk terus mempertahankan standar pelayanan. Fairid berharap capaian ini menjadi standar baru bagi seluruh pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota.

"Penghargaan ini bukan tujuan akhir, melainkan motivasi untuk terus berbenah. Kita ingin memastikan bahwa setiap laporan masyarakat ditangani secara cepat, profesional, dan humanis," pungkas Fairid.

Dengan prestasi ini, Palangka Raya kini resmi menjadi daerah percontohan (role model) bagi daerah lain di Indonesia dalam mengelola sistem keamanan dan kedaruratan kota berbasis teknologi informasi.

Polda Kalteng Ungkap Empat Kasus Korupsi Proyek Infrastruktur, 11 Orang Jadi Tersangka

LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA — Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam empat perkara tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan proyek jalan dan transmigrasi.

Dari pengungkapan kasus tersebut, penyidik berhasil menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara hingga Rp 26,7 miliar.

Penetapan tersangka itu disampaikan Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji saat konferensi pers di Aula Ditreskrimsus Polda Kalteng, Kamis (18/12/2025).

Ia menjelaskan, seluruh perkara tersebut telah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah.

“Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalteng menangani empat kasus korupsi dan menetapkan total 11 tersangka. Berdasarkan hasil penyidikan dan audit, kerugian negara mencapai sekitar Rp 26 miliar,” kata Erlan, mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan.

Direktur Reskrimsus Polda Kalteng Kombes Pol Dr. Rimsyahtono merinci, kasus pertama berkaitan dengan proyek peningkatan ruas jalan penghubung Desa Bentuk Jaya menuju Desa Harapan Baru, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, yang dilaksanakan pada tahun 2021 oleh Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas dengan dana tugas pembantuan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.

Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, proyek tersebut menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 3,32 miliar pada pekerjaan fisik dan Rp 374,75 juta pada pekerjaan supervisi.

Dalam perkara ini, penyidik menetapkan empat tersangka, yakni WCAT selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus Kepala Bidang Perencanaan Disnakertrans Kabupaten Kapuas, TAK selaku Direktur CV Putra Pelita Perkasa sebagai pelaksana pekerjaan fisik, DG selaku Direktur CV Wahana Karya Design sebagai konsultan pengawas, serta YN sebagai peminjam perusahaan dan pelaksana lapangan supervisi. Namun, tersangka DG diketahui telah meninggal dunia.

Perkara kedua masih berkaitan dengan proyek peningkatan ruas jalan di wilayah Kecamatan Dadahup, yakni penghubung Desa Harapan Baru (UPT A4) menuju Desa (UPT A3) dengan pagu anggaran Rp 5,18 miliar.

Proyek tersebut diduga tidak sesuai kontrak, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas pekerjaan, sehingga menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 1,72 miliar berdasarkan perhitungan BPK RI.

Kasus ketiga menyasar kegiatan pembangunan kawasan transmigrasi di Desa Dadahup yang dikerjakan oleh PT Unggul Sokaja melalui Dinas Transmigrasi Kabupaten Kapuas.

Proyek APBN tahun 2021 itu dinilai tidak sesuai spesifikasi kontrak dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, dengan nilai kerugian negara mencapai Rp 6,13 miliar.

Dalam perkara ini, enam orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni DH selaku Kuasa Pengguna Anggaran, WCAT sebagai PPK, RA selaku penyedia jasa, RN sebagai peminjam PT Unggul Sokaja Pusat, serta BS dan YN. Penyidik turut menyita uang tunai sebesar Rp 327,5 juta, serta sejumlah dokumen perencanaan dan pembayaran proyek.

Seluruh tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara dan denda hingga Rp 1 miliar.

Pewarta : Antonius Sepriyono

ads LiputanSbm