Kalteng Targetkan Stunting Turun ke 20,6 Persen, Wagub: Kuncinya Kolaborasi!
![]() |
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo. |
LIPUTANSBM, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, resmi membuka Entry Meeting Evaluasi Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2025, Kamis, 31 Juli 2025.
Kegiatan ini digelar secara virtual dari Ruang Rapat Wagub, Lantai I Kantor Gubernur Kalteng, dan diinisiasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kalteng.
Dalam sambutannya, Edy menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menurunkan prevalensi stunting di Bumi Tambun Bungai.
Ia menyebutkan, target angka prevalensi stunting Kalteng tahun ini berada di angka 20,6 persen.
“Hal ini selaras dengan visi dan misi Gubernur dan Wagub Kalteng untuk mewujudkan Kalteng Berkah, Kalteng Maju,” ujar Edy, yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng.
Ia menegaskan, upaya yang dilakukan bukan hanya sekadar menjalankan program, melainkan juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas layanan dan pelaksanaan aksi konvergensi.
“Kami menyadari masih ada hal-hal yang mesti dibenahi dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan selama ini. Untuk itu, TPPS Provinsi Kalimantan Tengah selalu terbuka menerima saran dan masukan dari berbagai pihak, termasuk Tim BPKP Kalimantan Tengah," kata dia.
Edy juga meminta seluruh kepala perangkat daerah yang tergabung dalam TPPS Provinsi agar kooperatif dan proaktif selama proses evaluasi berlangsung.
Ia berharap, data yang disampaikan dapat akurat dan membantu proses pemetaan kendala di lapangan.
Secara khusus, ia mengimbau Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dan Pulang Pisau dua daerah yang menjadi lokasi uji petik evaluasi tahun ini agar memfasilitasi kebutuhan tim evaluasi dengan baik.
“Hasil evaluasi tahun 2024 menunjukkan masih ada lima kabupaten yang mengalami kenaikan angka stunting, yaitu Barito Selatan, Seruyan, Barito Utara, Pulang Pisau, dan Gunung Mas. Sudah barang tentu ini menjadi atensi kita. Kuncinya kolaborasi dengan semua stakeholder terkait untuk melaksanakan program-program penurunan stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Kalteng, Ilham Nurhidayat, menyebut entry meeting ini sebagai langkah awal menyatukan pemahaman lintas pemangku kepentingan terhadap arah evaluasi tahun ini.
“BPKP hadir sebagai mitra strategis dalam peningkatan kualitas tata kelola program. Tujuan evaluasi bukan semata menilai, tapi juga mendorong akselerasi perbaikan melalui rekomendasi yang operasional dan berbasis data,” tegas Ilham.
Fokus pengawasan tahun ini akan menyentuh pada beberapa program strategis, termasuk pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bersinergi dengan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Pewarta : Antonius Sepriyono